Mengerti.id – Sebagian umat muslim, ada yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan puasa sunnah Ayyamul Bidh.
Ketika dihadapkan dengan kalender hijriah, tentu saja umat Islam akan menyadari adanya puasa sunnah tersebut karena ada di setiap bulan.
Sebagai umat Islam pastinya akan mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah SAW, termasuk berusaha untuk lebih bisa mengaplikasikan sunnahnya dalam kehidupan.
Salah satu diantaranya yang perlu dilakukan adalah dengan berpuasa sunnah Ayyamul Bidh. Berikut pengertian, bacaan niat dan keutamaanya:
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab Tahun 2024 serta Jadwal dan Keutamaan Melaksanakannya
Pengertian
Secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang artinya hari-hari cerah. Namun tak hanya itu makna yang terkandung.
Dalam kitab Fathul Mu’in pada I’anatu Ath-Thalibin menjelaskan bahwa hari cerah tersebut dimaksudkan pada suatu hari yang sebelumnya cerah tersinari oleh bulan.
Hal tersebut menunjukkan pada 3 hari pertengahan setiap bulan, yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Jadi, pada 3 tanggal tersebut dalam setiap bulan itu dinamakan puasa Ayyamul Bidh.
Puasa pertengahan bulan ini juga disebut sebagai puasa hari-hari putih, maksud dari pernyataan tersebut ialah mengacu pada kisah diturunkannya Nabi Adam AS ke bumi.
Dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Ibnu Abbas ra. menjelaskan bahwa Nabi Adam AS ketika diturunkan ke bumi badannya gosong atau menghitam karena terbakar oleh matahari.
Allah SWT memberikan wahyu pada saat itu kepada Nabi Adam AS dengan berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 (pertengahan bulan).
Dalam melakukan puasa 3 hari tersebut, setiap harinya sepertiga dari anggota tubuh Nabi Adam AS kembali memutih.
Bacaan Niat
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
