Puasa Syawal Apakah Harus 6 Hari Berturut-Turut atau Boleh Tidak Berurutan?

photo author
- Minggu, 23 April 2023 | 14:36 WIB
Pelaksanaan puasa Syawal apa harus selama 6 hari berturut-turut atau berurutan?  (Pixabay.com/ @john1cse)
Pelaksanaan puasa Syawal apa harus selama 6 hari berturut-turut atau berurutan? (Pixabay.com/ @john1cse)

Mengerti.id - Puasa Syawal sunah dilakukan selama 6 hari secara berurutan atau berturut-turut sesudah hari raya Idul Fitri seusai bulan Ramadhan.

Lantas apakah melakukan puasa Syawal 6 hari itu harus secara berturut-turut ataukah boleh-boleh saja tidak berurutan?

Keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal telah disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshori, sebagai berikut.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Qadha Puasa Ramadhan? Begini Penjelasan Buya Yahya

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

Artinya: "Telah bersabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam, barangsiapa berpuasa pada Ramadhan kemudian menyusulinya dengan enam hari di bulan Syawal maka seperti puasa selama setahun".

Pada bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa di siang harinya selama sebulan penuh.

Lalu setelahnya, kaum muslimin berhari raya Idul Fitri yang mana sehari itu mereka diperbolehkan lagi untuk berbuka.

Baca Juga: Niat Puasa Syawal Sekaligus Bayar Hutang, Teks Arab Latin dan Artinya

Hanya berselang satu hari sesudah bulan Ramadhan, mereka dianjurkan kembali melakukan puasa selama enam hari.

Puasa sunah ini baru bisa dimulai pada hari kedua atau tanggal 2 Syawal, karena saat hari raya Idul Fitri diharamkan berpuasa.

Syaikh Abdul Wahhab mengungkapkan rahasia dianjurkannya puasa Syawal, sebagaimana disebutkan dalam kitab Durratun Nashihin.

Menurut Syaikh Abdul Wahhab, rahasia disyariatkannya puasa Syawal 6 hari adalah bahwasanya di hari raya Idul Fitri hawa nafsu itu acap kali menghadap pada syahwat (keinginan) sehingga membuat lalai dan menjadikan hijab (penghalang menuju Allah).

Baca Juga: Puasa Syawal Bolehkah Tidak Berurutan? Simak Penjelasan Ulama

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X