Mengerti.id - Idul Adha adalah sholat sunnah yang memiliki hukum sunnah muakkad.
Artinya sholat ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, maka dari itu biasanya banyak jamaah yang datang dan menjadi momen yang ditunggu selain Idul Fitri
Dalam pelaksanaanya terdapat dua rakaat, rakaat pertama terdapat tujuh kali takbir sedangkan rakaat kedua terdapat lima kali takbir.
Baca Juga: Khutbah Idul Adha Menyentuh Hati: Makna Kepribadian Haji dan Kurban bagi Umat Islam
Setelah sholat barulah khutbah dimulai sebanyak dua kali, pada khutbah pertama melantunkan takbir sembilah kali dan pada khutbah kedua melantunkan takbir sebanyak lima kali.
Berikut contoh inspirasi untuk mengisi khutbah tentang Idul Adha.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Robbisrohli sodri wa yassirli amri wah lul uqdatan min lisani yafqohu qouli
Artinya, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”
Baca Juga: Siapa Jusuf Hamka? Biodata dan Profil Lengkap Bos Jalan Tol yang Tagih Utang ke Pemerintah
Saudara-saudara seiman yang kucintai, di moment Idul Adha ini saya ingin mengingatkan tentang sejarah awal mula adanya Idul Adha.
Banyak nilai hikmah dan kebaikan yang bisa kita ambil dari kisah nabi Ibrahim, tokoh yang memiliki andil dalam terbentuknya Idul Adha.
Allah pernah memberi perintah kepada nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail anak kesayangan satu-satunya, kisah ini tertulis di Al Quran surat As-saffat ayat 99-113.