Mengerti.id – Pada bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan didalamnya, terutama pada 10 hari awal.
Maka dari itu, dalam ajaran islam mengajarkan ada beberapa amalan yang disunnahkan untuk dipraktekkan umat muslim pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah.
Salah satu amalan yang mulia adalah melakukan Ibadah haji bagi seorang muslim yang mampu dalam finansial, fisik maupun mental.
Selain itu, Ibadah yang biasa dilakukan pada bulan Dzulhijjah adalah sholat idul adha, dan menyembelih hewan kurban.
Dimana pelaksanaan hari raya idul adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah, dan di hari yang sama juga merupakan puncak dari Ibadah haji.
Dilansir Mengerti.id dari penjelasan menurut imam An Nawawi dalam kitabnya yang berjudul Al Adzkar, yang berbunyi:
“Ketahuilah bahwa disunnahkan memperbanyak dzikir pada sepuluh awal Dzulhijjah dibanding hari lainnya. Dan di antara sepuluh awal itu memperbanyak dzikir pada hari Arafah sangat disunnahkan,” (imam An Nawawi, Al Adzkar).
Dalam keterangan di atas, dijelaskan bahwa amalan yang bisa dipraktekkan dalam sepuluh awal Dzulhijjah, antara lain: puasa sunnah dan perbanyak dzikir.
Selain itu, dalam salah satu hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh imam Ahmad juga membahas hal ini.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintainya olehnya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyak tahlil, takbir dan tahmid didalamnya,” (HR.Ahmad).
Seperti dalam hadist tersebut disebutkan bahwa amalan berupa membaca tahlil, takbir dan tahmid juga bisa digunakan oleh umat muslim untuk menyambut sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Khusus pada hari Arafah atau pada 9 Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk lebih memperbanyak lagi amalan berupa dzikir.
