Bolehkah Puasa di Bulab Rajab? Begini Kata Buya Yahya

photo author
- Rabu, 4 Januari 2023 | 16:15 WIB
Puasa Rajab (Tangkapan layar/Youtube/Al-Bahjah TV)
Puasa Rajab (Tangkapan layar/Youtube/Al-Bahjah TV)

Mengerti.id - Memasuki bulan Rajab, umumnya umat Islam akan melakukan puasa sunnah di salah satu bulan yang dimuliakan tersebut.

Lantas sebenarnya bolehkan melakukan puasa di bulan Rajab?

Untuk mengetahui hal tersebut simak penjelasan Buya Yahya berikut sebagaimana dikutip dari akun YouTube Al-Bahjah TV.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Rajab Malam dan Siang Lengkap dengan Aturan dan Waktu Pengerjaannya

Pengasuh Ponpes Al-Bahjah, Buya Yahya menjelaskan puasa di bulan Rajab termasuk ibadah sunnah.

Buya Yahya kemudian menjelaskan perbedaan dari empat mazhab terkait puasa Rajab.

Dimana secara garis besar keempat mazhab baik Mazhab Abu Hanifah, mazhab Imam Malik, dan mazhab Imam Syafi'i, dan mazhab Imam Ahmad ibn Hambal sepakat jika puasa Rajab merupakan sunnah.

Baca Juga: Apa Itu Rungkad? Diangkat dari Bahasa Sunda: Arti, Contoh, Biasa Dikaitkan dengan Kondisi Suatu Hubungan

"Jadi empat mazhab semuanya sepakat bahwasanya puasa bulan rajab adalah sunnah, Mazhab Abu Hanifah, mazhab Imam Malik, dan juga mazhab Imam Syafi'i, dan juga mazhabnya Imam Ahmad ibn Hambal," terang Buya Yahya seperti yang dikutip dari akun YouTube Al-Bahjah TV, Rabu, 4 Januari 2023.

Yang menjadi perbedaan kata Buya Yahya yakni didalam mazhab Imam Ahmad ibn Hambal dimana dalam mazhab tersebut dikatakan puasa Rajab akan menjadi makruh apabila dilakukann satu bulan penuh.

"Sehingga mazhab Hambali hendaknya dipotong satu. Kalau puasa satu bulan utuh makruh menurut Imam Ahmad ibn Hambal," jelasnya.

Baca Juga: Siapa Ken Block? Ini Profil dan Biodata Pereli Ternama yang Tewas Akibat Kecelakaan Tragis di Medan Salju

Buya Yahya menerangkan suatu ibadah yang boleh di kerjakan di bulan selain bulan Rajab maka boleh juga dikerjakan di dalam bulan Rajab termasuk puasa, kecuali hari-hari dimana dilarang untuk puasa.

"Puasa adalah sebaik-baik ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Kapan saja, kecuali 5 hari yang dilarang. Hari-hari yang dilarang adalah 2 hari Raya dan 3 hari Tasyrik. Selain dari itu secara umum disunnahkan kita memperbanyak puasa," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X