Mengerti.id - Puasa Rajab apakah wajib atau tidak? Adakah dalilnya? Mengenai pertanyaan seputar hukum puasa Rajab banyak ulama yang menjelaskan hukum dan dalilnya.
Berikut beberapa dalil penting tentang hukum puasa Rajab yang dihimpun dari beberapa kitab.
1. Hukum puasa Rajab menurut 3 madzhab
ذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ من الْحَنَفِيَّةُ وَالْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ إِلَى اسْتِحْبَابِ صَوْمِ الأَْشْهُرِ الْحُرُمِ، ورجب شهر منها.
Mayoritas ahli fiqih dari kalangan Imam Hanafi, Imam Maliki, dan Imam Syafi'i berpendapat bahwa hukum puasa di bulan-bulan mulia adalah sunnah. Termasuk bulan mulia tersebut adalah bulan Rajab.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Berbuka Puasa Rajab, Segera Tebar Kebaikan di Bulan Penuh Berkah
2. Pendapat Imam Nawawi tentang puasa Rajab
وقال النووي في "المجموع" (6/386): "قال أصحابنا: ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم، وهي: ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب، وأفضلها المحرم"
Imam Nawawi dalam kitab Majmu' juz 6 Halaman 386 berkata, sahabat kami (kalangan Syafi'i) berkata: Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa di bulan-bulan yang mulia yaitu zulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dan yang paling utama adalah Muharram.
Baca Juga: Dzikir Bulan Rajab Lengkap Mulai Tanggal 1 sampai 30, Bisa Diamalkan Setiap Hari
3. Dalil hadits tentang puasa Rajab
ورد في صحيح مسلم أن عثمان بن حكيم الأنصاري قال: سألت سعيد بن جبير عن صوم رجب ونحن يومئذ في رجب فقال: سمعت ابن عباس يقول: "كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر، ويفطر حتى نقول لا يصوم".
Disebutkan dalam Kitab Shahih Muslim bahwa Utsman bin Hakim Al Anshari berkata, saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab. Pada saat itu kami berada di bulan Rajab. Lalu Sa'id menjawab, saya mendengar Ibnu Abbas berkata, Rasulullah pernah berpuasa di bulan Rajab sampai kami mengira beliau tidak pernah makan. Dan pernah beliau makan hingga kami mengira beliau tidak berpuasa.
Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan: Dalil, Teks Arab, Latin, dan Terjemahannya