Mengerti.id – Perbedaan Isra Miraj dan Maulid Nabi tentu ada banyak jika dijelaskan secara terperinci.
Meskipun ada perbedaan di antara Isra Miraj dan Maulid Nabi, keduanya sama-sama dimaknai sebagai peristiwa penting dari seseorang yang mulia.
Beberapa perbedaan di antara Isra Miraj dan Maulid Nabi, yaitu, yang pertama bermakna dua kisah perjalanan agung dan yang kedua merupakan hari lahirnya sang pemimpin umat Islam dan seluruh makhluk.
Baca Juga: Kumpulan Kata Ucapan Isra Miraj 1444 H atau 2023 untuk Caption atau Story Media Sosial
Penjelasan dari Perbedaan Isra Miraj dan Maulid Nabi SAW
Isra Miraj, merupakan peristiwa penting yang dialami oleh Baginda Nabi SAW, diartikan sebagai dua perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa dan diangkatnya Rasulullah untuk bertemu langsung dengan Allah SWT.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk memuliakan Nabi SAW yang pada dasarnya sudah mulia, dan lagi untuk mengurangi kesedihan yang tengah dirasakan pemimpin para rasul Allah SWT tersebut.
Mengapa demikian? Dijelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj terjadi di tahun ke-10 dari kenabian Rasulullah SAW.
Di mana pada tahun yang disebut dengan Amul Huzni, terjadi juga kepada Nabi Muhammad SAW cobaan terberat, yaitu kehilangan kedua orang yang sangat dicintai, Abu Thalib dan Khadijah binti Khuwailid.
Baca Juga: Apa Itu Isra Miraj dan Maulid Nabi? Begini Penjelasannya
Di mana sebagai umat Rasulullah SAW sudah banyak mengetahui kurang lebih cerita mengenai sang paman, Abu Thalib, yang tetap membela keponakannya yang mulia untuk berdakwah.
Meskipun diketahui juga bahwa pamannya tidak menerima keyakinan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW secara lisan, namun tidak ada yang tahu tentang keyakinan yang ada di dalam hatinya.
Sedangkan Maulid Nabi SAW adalah hari di mana makhluk paling mulia di seluruh alam semesta lahir dari rahim seorang wanita suci, Sayyidatuna Aminah.
Dikenal sebagai tahun gajah (sebelum atau sesudahnya), di mana pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW terjadi kejadian besar yang dilakukan oleh Raja Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah.