Temuan ini tidak hanya membuka jendela baru dalam pemahaman tentang keberagaman golongan darah, tetapi juga potensi risiko kehamilan yang mungkin timbul.
Adanya penemuan ini, diharapkan riset lebih lanjut dapat dilakukan untuk menyelidiki implikasi klinis, pengelolaan risiko kehamilan, dan pengembangan solusi medis yang lebih efektif.
Golongan darah baru ini, yang awalnya hanya ditemukan di Tiongkok, memiliki potensi untuk membuka babak baru dalam ilmu kedokteran global.
Baca Juga: Pertama di Dunia! Golongan Darah P Ditemukan di Rumah Sakit Taizhou China, Ini Fakta Lengkapnya
Sejarah Penemuan
Mengutip laman Science Direct diketahui jika golongan darah ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1927 oleh dua peneliti Austria, Karl Landsteiner dan Levine.
Mereka menemukan fenomena reaksi darah tertentu yang tidak dapat dijelaskan oleh sistem golongan darah ABO atau Rh yang sudah diketahui saat itu.
Penelitian lebih lanjut mengarah pada identifikasi protein yang menyebabkan reaksi ini, dan akhirnya, golongan darah tersebut ditemukan.
Antigen pertama dalam sistem ini, disebut P1, ditemukan pada semua sel darah merah manusia.
Namanya berasal dari huruf pertama setelah M, N, dan O. Fenotip P1+ terdapat pada 79 persen orang kulit putih.
Sistem ini terdiri dari tiga spesifisitas antigen: P1, P, dan Pk. Ada lima fenotipe golongan darah P, termasuk P1 dengan antigen P1, P2 tanpa antigen P, dan P1k dengan aktivitas Pk.
Zat Golongan Darah P
Zat golongan darah ini terdapat eksklusif pada membran sel dan ditemukan pada berbagai sel, termasuk leukosit, trombosit, dan sel otot.
Antigen P juga ditemukan pada hewan dan bakteri tertentu. Beberapa penentu P dan Pk baru-baru ini diidentifikasi dalam bakteri Neisseria dan lipo-oligosakarida.
Penemuan golongan darah P di China telah memperkaya pemahaman tentang sistem golongan darah, membantu menyusun pedoman transfusi darah yang lebih aman, dan memberikan wawasan dalam penelitian kesehatan genetik. ***