Mengerti.id - Beberapa pertanyaan dari Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres keempat pada Minggu, 21 Januri 2024 enggan dijawab oleh Cawapres 03, Mahfud MD.
Gibran pun akhirnya meminta maaf sembari menyindir Mahfud MD lantaran dirinya telah memberikan pertanyaan yang sulit.
"Terima kasih Prof. Mahfud untuk evaluasinya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah," kata Gibran.
Pertanyaan sulit dari Gibran yang enggan dijawab oleh Mahfud MD tersebut di antaranya adalah cara menanggulangi Greenflation, hingga soal Carbon Capture and Storage (CSS).
Baca Juga: Soal Nikel RI, Gibran Pertanyakan Keberpihakan Paslon AMIN: Kenapa Promosikan LFP Produk China
"Sepertinya Prof. Mahfud agak ngambek ya, soalnya saya sudah dua kali memberikan pertanyaan yang sulit, carbon capture, greenflation, selalu dikomenin pertanyaan receh," kata Gibran.
Gibran pun melanjutkan pernyataannya sekaligus menjawab tanggapan Mahfud tentang impor pangan khususnya beras yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
"Masalah pangan, masalah impor 2019-2022 kita sebenernya sudah swasembada beras,(tapi) 2023 ada impor karena El Nino, Pak. Dan ini terjadi di sebagian besar di dunia, Pak," kata Gibran.
"Kuncinya sekarang adalah bagaimana kita bisa bekerja sama melakukan ekstensifikasi intensifikasi lahan di tingkat desa hingga tingkat nasional secara efektif," tambahnya.
Ia menekankan, food estate yang dianggap gagal oleh Mahfud, merupakan program jangka panjang yang membutuhkan waktu untuk panen secara maksimal.
"Jadi memang yang namanya food estate lahan pertanian itu program jangka panjang pak. Jadi tidak bisa di judge sekali, dua kali panen," imbuhnya.
"Panen pertama, kedua, dan ketiga itu pasti tidak pernah sampai 100 persen. Ini yang petani pasti paham. Baru nanti panen keenam, tujuh, delapan baru akan kelihatan seperti apa hasilnya," jelasnya.
Kemudian, Gibran meminta Mafhud agar narasi-narasi ketakutan tidak disebarkan kepada warga dan harus memiliki pemikiran yang optimis selaku pemimpin.
Baca Juga: Adab Gibran saat Debat Jadi Sorotan, Sering Bilang Begini pada Mahfud dan Cak Imin