Mengerti.id - Ramai menjadi pusat perhatian sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan 5 anak yatim di Nias Selatan menangis mengiba kepada Presiden, Kapolri, dan Kapolda Sumatera Utara.
Pasalnya, ibu dari 5 anak yatim tersebut menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan dan ancaman pembunuhan, sehingga ditahan pihak Kejari Nias Selatan.
Penahanan ibu dari 5 anak yatim tersebut dilakukan pihak Kejari setelah mendapat pelimpahan kasus dari Polres Nias Selatan pada Rabu, 9 Mei 2023.
Baca Juga: Gibran Umur Berapa? Kok Ditawari Cawapres Prabowo? Cek Faktanya
Simpati publik terhadap kelima anak yatim tersebut membuat viral video berdurasi 56 detik, yang salah satunya dibagikan oleh akun Tiwtter @sarah_enjeuLL pada Sabtu, 20 Mei 2023.
"Cc Yth Pak @jokowi @ListyoSigitP @atr_bpn @mohmahfudmd, Mohon kirim tim ke lapangan njeh pak...," tulis @sarah_enjeuLL sembari menyertakan video tersebut, dikutip Mengerti.id pada hari itu juga.
Dalam video itu, nampak seorang anak permpuan berseragam sekolah bersama keempat adiknya menangis tersedu mengadu kepada para petinggi negara tersebut.
"Bapak Presiden, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Sumatera Utara, kemana lagi mengadu untuk mendapatkan keadilan," kata anak dalam video yang diketahui bernama Ayu.
Baca Juga: Sah! Mahfud MD Ditunjuk Presiden Jadi Plt Menkominfo Gantikan Johhny G Plate
Ayu juga menyampaikan bahwa ibunya yang bernama Erlina Zebua dijadikan tersangka dan ditahan akibat adanya rekayasa kasus oleh oknum polisi.
"Ibu saya Erlina Zebua ditersangkakan dan ditahan karena kasus yang direkayasa oleh oknum Polres Nias Selatan, tolong pak," ucapnya sambil terus menangis.
Dengan viralnya video tersebut, akun Twitter Kapolri @ListyoSigitP telah merespon dan meretweet postingan tersebut tanda telah mengetahui dan memberi atensi.
"Matur suwun njeh (terimakasih ya) pak kapolri @ListyoSigitP sudah merespos cuitan saya. Semoga secepatnya ditindaklanjuti njeh (ya) pak," tulis @sarah_enjeuLL.
Sementara itu di lain pihak, Kejari Nias Selatan juga memberikan sejumlah santunan berupa kebutuhan pokok sehari-hari dan peralatan sekolah untuk 5 anak yatim di Nias Selatan itu.