Mengerti.id - Scout jamboree yang ke 25 di adakan di negara Korea menimbulkan banyak konflik tentang persiapan yang dirasa belum sempurna sehingga minim fasilitas.
Acara ini dijadwalkan selama 12 hari mulai tanggal 1 Agustus 2023, tetapi dirasa terdapat banyak kekurangan yang menyebabkan pesertanya memerlukan bantuan medis.
Selain minimnya fasilitas, cuaca Korea yang sedang memiliki suhu panas yang ekstrim juga merupakan penyebab utama ratusan peserta jatuh sakit.
Seharusnya cuaca panas ini tidak menjadi berbahaya jika diimbangi sarana dan prasarana yang mendukung.
Sebuah media fenomenal di Korea yang kerap membongkar rahasia para artis bahkan membeberkan betapa berantakannya acara jamboree ini lewat postingan di akun Instagram @Koreadispatch.
Terlihat beberapa peserta lebih memilih tidur dan istirahat karena kondisi dalam tenda yang amat panas sehingga tidak nyaman juga sangat membahayakan tubuh.
“Dispatch menyusup ke lokasi jamboree pada tanggal 3 dan 4, suhu di dalam tenda adalah 33,9° celcius,” tulis akun tersebut dalam bahasa Korea yang dikutip Mengerti.id pada 6 Agustus 2023.
Penentuan Korea menjadi tuan rumah pada acara dunia ke 25 ini telah ditentukan sejak tahun 2017, yang seharusnya negara Kpop ini memiliki waktu banyak waktu untuk mempersiapkan.
Seorang YouTuber asal korea Jang Hansol melalui chanelnya @Korean Reomit juga mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan banyak biaya untuk Jamboree ini sampai KRW100 milyar atau setara dengan Rp1.157 Triliun.
Baca Juga: Karnaval di Bumiayu Malang 2023 Meriah Tapi Tuai Kritikan, Netizen: Unfaedah
Dengan dana sebanyak itu kondisi kamar mandi yang hanya memiliki pembatas dari kain, juga keadaan lokasi perkemahan yang becek karena air hujan, juga minimnya fasilitas pendingin seperti kipas angin atau air dingin menjadi pertanyaan tersendiri.
Beberapa netizen juga menyayangkan event internasional menjadi berantakan apalagi diadakan di negara yang serba maju.
“Kurang persiapan yah, padahal acara internasional itu biasanya sudah disiapin jauh-jauh hari. Ini biayanya di korupsi kah? harus dievaluasi dan dicek lagi realisasi pemakaian biayanya,” komentar akun @nurchacha4778.