news

Inggris Luncurkan Program Nasional Besar untuk Cetak 860.000 Pekerja Energi Bersih

Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:39 WIB
ilustrasi: Program nasional energi bersih Inggris fokus melatih pekerja industri dan transisi dari sektor minyak ke energi hijau untuk mendukung target net-zero 2050. (pixabay/Vika_Glitter)

Mengerti.id - Pemerintah Inggris meluncurkan inisiatif nasional besar untuk melatih dan merekrut ratusan ribu pekerja di sektor energi bersih, seiring meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di bidang tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya negara untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Menurut laporan Reuters pada Sabtu, 18 Oktober 2025, pemerintah menargetkan untuk menggandakan jumlah pekerja energi bersih menjadi 860.000 orang pada tahun 2030. Program ini didorong oleh investasi besar-besaran dalam energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya, serta pembangunan kembali kapasitas nuklir Inggris.

Fokus utama inisiatif ini adalah pada pelatihan tenaga kerja industri seperti tukang ledeng, teknisi listrik, dan tukang las — profesi yang kini menjadi tulang punggung dalam proyek transisi energi bersih. Pemerintah menilai bahwa keterampilan teknis tersebut sangat dibutuhkan dalam skala besar untuk memenuhi target dekarbonisasi listrik nasional. Sebagai bagian dari rencana ini, pemerintah akan mendirikan lima perguruan tinggi baru bertaraf teknis unggulan yang akan mempersiapkan generasi muda untuk berkarier di industri energi bersih. Lembaga-lembaga ini akan menawarkan kurikulum khusus yang berfokus pada teknologi energi terbarukan dan efisiensi industri.

Selain itu, sebuah program nasional akan diluncurkan untuk menghubungkan para pencari kerja dengan peluang di berbagai bidang, termasuk instalasi panel surya, produksi turbin angin, dan operasi tenaga nuklir. Program ini dirancang agar dapat mencakup beragam latar belakang, termasuk mantan narapidana, lulusan sekolah baru, hingga mereka yang menganggur akibat perubahan industri.

Menurut laporan yang dilansir Mengerti.id dari Malay Mail, pemerintah juga akan memperkenalkan skema pelatihan ulang bagi pekerja dari sektor minyak dan gas agar dapat beralih ke pekerjaan energi bersih tanpa kehilangan sumber penghasilan. Program transisi ini dianggap penting untuk menjamin keberlanjutan ekonomi daerah-daerah yang sebelumnya bergantung pada industri bahan bakar fosil.

Pemerintah menegaskan bahwa setiap perusahaan yang menerima pendanaan publik wajib memberikan upah layak serta memastikan perlindungan kerja yang kuat bagi karyawannya. Dengan begitu, pekerjaan di sektor energi bersih dapat menjadi pilihan yang stabil dan menarik bagi masyarakat di seluruh Inggris.

Sekretaris Energi Inggris, Ed Miliband, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan jawaban atas permintaan lama masyarakat terhadap pekerjaan industri berkualitas. “Ledakan pekerjaan di bidang energi bersih akan membawa harapan baru bagi banyak komunitas di seluruh Inggris, termasuk di Wales dan Skotlandia,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi langsung pada upaya Inggris untuk menghapus emisi karbon dari sektor listrik pada 2030. Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan ketahanan energi sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang mahal.

Pemerintah memperkirakan bahwa ribuan pekerjaan baru akan muncul di sektor manufaktur, konstruksi, dan rekayasa teknik yang mendukung proyek-proyek energi bersih skala besar. Investasi publik juga diarahkan untuk memperkuat rantai pasokan domestik bagi teknologi seperti panel surya dan turbin angin.

Laporan resmi dari pemerintah Inggris menyebutkan bahwa inisiatif ini akan memperkuat daya saing industri nasional dan memastikan bahwa transisi menuju energi bersih tidak meninggalkan para pekerja di belakang. “Kami ingin membangun ekonomi yang bukan hanya hijau, tetapi juga adil,” tulis pernyataan resmi tersebut.

Dalam jangka pendek, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah pelatihan hingga 40% dalam dua tahun pertama, sementara universitas teknik dan politeknik juga didorong untuk berkolaborasi dengan sektor swasta.

Kebijakan ini sejalan dengan ambisi Inggris untuk menjadi pemimpin global dalam energi bersih. Dengan pasar tenaga kerja yang tumbuh pesat dan investasi yang terus meningkat, sektor ini diharapkan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi nasional dalam dekade mendatang. Upaya besar ini juga menjadi bagian dari strategi lebih luas untuk mencapai emisi nol bersih (net-zero) pada 2050, serta menciptakan sistem energi yang lebih terjangkau, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Inggris.***

Terkini