China Sediakan Vaksin COVID-19 Hirup, Seberapa Ampuh Vaksin ‘Nonsuntik’ Ini?

photo author
- Kamis, 24 November 2022 | 17:55 WIB
Ilustrasi. China sediakan vaksin hirup COVID-19, ampuhkah? (Pexels/Maksim Goncharenok)
Ilustrasi. China sediakan vaksin hirup COVID-19, ampuhkah? (Pexels/Maksim Goncharenok)

Mengerti.id – Upaya pemerintah dunia, termasuk China, untuk mendorong populasi mendapatkan vaksin COVID-19 terus digalakkan.

Ibu Kota China, Beijing, menyusul Shanghai, menyediakan booster vaksin COVID-10 yang dapat dihirup untuk orang yang takut terhadap jarum suntik.

Terhitung hingga pertegahan bulan Oktober lalu, sebanyak 90% populasi China telah mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19. Sedangkan sebanyak 57% telah menerima suntikan booster.

Baca Juga: Terus Meningkat, Satgas Kota Bandung Prediksi Puncak Covid-19 XBB Terjadi pada Desember 2022 - Januari 2023

Untuk mendapatkan vaksin hirup sebagai booster vaksin COVID-19, ada 11 distrik di Beijing yang menerima pendaftaran, seperti dilansir dari globaltimes.cn.

Cara mendapatkan booster vaksin hirup ini adalah dengan disemprotkan ke hidung. Dan hanya orang-orang yang telah disuntik dosis pertama dan kedua vaksin China yang boleh mendapatkannya.

Syarat untuk mendapatkan booster vaksin hirup ini tidak berlaku bagi orang yang menerima 3 suntikan maupun mereka yang divaksin dengan suntikan Moderna dan Pfizer.

Ada pun target vaksin booster hirup adalah mereka yang usianya lebih dari 18 tahun. Syarat kedua, mereka telah mendapatkan suntikan dasar tidak kurang dari 6 bulan.

Baca Juga: Tingkat Penularan Covid XBB Sangat Cepat, Ini Imbauan Kemenkes

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kantor Imunisasi Berencana dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit Distrik Haidian di Beijing, Shi Rujing.

Vaksin hirup ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi negara-negara yang memiliki sistem kesehatan rapuh agar lebih mudah mendapat akses vaksin COVID-19.

Seberapa ampuh vaksin hirup?

Tingkat keampuhan vaksin ini belum dieksplorasi sepenuhnya. Meski sudah pendapat persetujuan dari regulator China per September lalu, namun pemberian vaksin hirup hanya berlaku sebagai booster.

Alasannya, karena berdasarkan penelitian, pemberian vaksin ‘nonsuntik’ tersebut dapat memicu respons sistem kekebalan terhadap orang yang mendapat dua dosis vaksin China dari merk berbeda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Niken Olivia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X