Ukraina Tuduh Rusia Akan Mulai Pergerakan Baru untuk Mengubah Jalannya Perang

photo author
- Kamis, 5 Januari 2023 | 12:57 WIB
Ukraina Tuduh Rusia (Pixabay/Geralt-9301)
Ukraina Tuduh Rusia (Pixabay/Geralt-9301)

Mengerti.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh Rusia akan berencana memulai pergerakan baru guna mempersiapkan serangan selanjutnya.

Vladimir Putin dihadapkan beberapa kritik di dalam negeri akibat serangan yang telah menewaskan sejumlah wajib militer baru.

Moskow harus memulai strategi pergerakan baru untuk mengubah jalannya perang yang telah berlangsung berbulan-bulan lamanya.

Baca Juga: Contoh Cerita Pengalaman Liburan Membantu Orang Tua untuk Tugas Sekolah SD maupun MI

Selama berminggu-minggu Kyiv selalu menuduh Rusia memiliki rencana untuk melakukan pengerahan wajib militer massal serta menutup perbatasan guna mencegah laki-laki melarikan diri ke luar negeri demi menghindari wajib militer.

Zelensky menuduh Moskow akan mengerahkan segala upaya kekuatan militer Rusia demi mengubah jalannya peperangan.

Pada perayaan malam tahun baru, serangan militer Ukraina berhasil menewaskan sekitar 89 orang prajurit Rusia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ghea Youbi, Pedangdut yang Viral Joget Bareng Wali Kota Tegal, Lengkap: Agama, Pacar, Umur

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, insiden yang paling mematikan tersebut disebabkan oleh penggunaan ponsel yang dilakukan oleh para tentara.

Kematian para prajurit Rusia pada insiden di malam tahun baru tersebut merupakan kejadian yang paling mematikan sejak dimulainya perang.

Ratusan ribu orang telah melarikan diri dari Rusia ketika Putin mengumumkan untuk pertama kalinya menggunakan pasukan cadangan.

Baca Juga: Nose Picking Ternyata Berbahaya! Ini 4 Cara untuk Menghentikan Kebiasaan Ngupil

Presiden Prancis, ,Emmanuel Macron akan membantu Ukraina dengan mengirimkan kendaraan tempur lapis baja jenis AMX-10 RC yang akan digunakan dalam perang.

Bantuan Prancis tersebut merupakan pertama kalinya kendaraan lapis baja dibuat oleh sekutu barat demi membantu Ukraina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X