Mengerti.id - Lebih dari 200 juta alamat email pengguna Twitter bocor dan diperjualbelikan di forum peretasan online.
Bocornya email pengguna Twitter tersebut diberitahukan oleh pakar keamanan komputer di salah satu perusahaan cyber security asal Israel, Hudson Rock.
Data Twitter yang telah bocor tersebut di jual seharga 2,6 dolar yang dapat dibeli di forum peretasan tersebut.
Baca Juga: Jeruk Imlek Apa Namanya? Kenali Jeruk Mandarin dan 5 Maknanya di Perayaan Tahun Baru Cina
Ada sekitar 59 Gigabyte yang terdiri dari 235 juta alamat email yang dibocorkan dalam bentuk enam file teks.
Dilaporkan bahwa banyak alamat email yang ada dalam file tersebut sesuai dengan tautan profil yang ada dalam Twitter.
Pihak Twitter sampai saat ini belum mengomentari laporan yang telah diunggah di media sosial pada tanggal 24 Desember tahun lalu.
Baca Juga: Agama Wirang Birawa Apa? Profil Biodata Paranormal Ahli Firasat Lengkap: Umur, Instagram, Asal
Hingga saat ini Twitter belum menjelaskan apa yang harus dilakukan dalam menyelidiki dan memulihkan permasalahan tersebut.
Tangkapan layar mengenai kebocoran tersebut telah tersebar dan diketahui di forum-forum online. Namun, masih diragukan kebenarannya.
Peretas yang memiliki codename “Ryushi” meminta imbalan sekitar 200 ribu dolar terhadap keseluruhan data tersebut.
Baca Juga: Profil Benoit Badiashile, Pemain Baru Chelsea yang Dibeli dari AS Monaco
Diduga mereka mencari celah kerentanan API di Twitter agar dengan mudah memasukkan alamat email dan nomor telepon.
Tidak ada petunjuk mengenai identitas pelaku pelanggaran peretasan tersebut maupun lokasi dimana peretasan berjalan.
