Mengerti.id – Beredar sebuah video seorang qariah disawer ketika tengah melantunkan ayat-ayat Allah ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kawasan Cibaliung, Pandeglang.
Sang qariah Internasional yang bernama Ustadzah Nadia Hawasyi juga marah karena merasa tidak dihargai. Hal itu diungkapkan melalui akun Twitter @Hilmi28.
Kemarahan Nadia tidak dilampiaskan di atas panggung, mengingat saat disawer dia di atas panggung sedang mengaji.
Baca Juga: Bahaya! 200 Juta Lebih Alamat Email Pengguna Twitter Bocor
Dalam Instastorynya, Nadia menjelaskan bahwa kejadiannya spontan dan tidak mengetahui bahwa panitia akan nyawer dirinya ketika sedang mengaji.
“Kalau saya tahu dari awal akan saya larang, saya tolak, apalagi cara menyawernya seperti itu, seperti dalam video” jelas Nadia melalui Instastorynya tanggal 6 Januari 2023.
Nadia mengaku menegur panitia dengan baik-baik setelah turun dari panggung.
Baca Juga: Jeruk Imlek Apa Namanya? Kenali Jeruk Mandarin dan 5 Maknanya di Perayaan Tahun Baru Cina
"Tidak mungkin saya mau langsung tegur atau saya langsung berhenti turun dari panggung karena di depan jamaah," lanjutnya.
Tampak di video, warga yang menonton tertawa dan menganggapnya lucu. Sepertinya hal ini sudah menjadi ‘kebiasaan’ di daerah tertentu. Sebagaimana komentar para netizen berikut:
“Perilaku nyawer qori yg sedang membacakan ayat Al-Quran ini sudah lama terjadi. Contoh perilaku menyawer yg sangat memalukan bisa dilihat di sini. Ini sudah masuk kategori melecehkan: 1) Pembacaan ayat Al-Quran. 2) Qori sbg profesi keagamaan. Semoga bs dihilangkan yg begini,” tulis @herricahyadi.
Baca Juga: Agama Wirang Birawa Apa? Profil Biodata Paranormal Ahli Firasat Lengkap: Umur, Instagram, Asal
“Kita juga gak nyalahin qoriahnya ko karna kita tau pasti qoriah paham agama, yang kita kesel itu yang nyawer. Kebiasaan nonton dangdut jangan dibawa pas acara maulid lah,” balas @khoiriak.
Tidak hanya netizen, bahkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta aksi sawer uang kepada qari dan qariah di depan khalayak agar dihentikan.