Dinamika ini tidak hanya mencakup permasalahan teknis di lapangan, tetapi juga tantangan dalam mengelola tim yang memiliki banyak potensi namun belum stabil.
Meskipun Shin sudah cukup berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang solid, PSSI merasa perlu adanya perubahan untuk menciptakan tim yang lebih solid dan konsisten.
Oleh karena itu, PSSI menganggap bahwa pemecatan Shin adalah langkah yang perlu diambil demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Selain itu, Erick juga menyoroti adanya masalah internal dalam tim yang tidak bisa diabaikan. Komunikasi antara pelatih dan pemain dinilai kurang efektif, yang berdampak pada hubungan dan kerjasama dalam tim.
PSSI percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, Timnas Indonesia membutuhkan pelatih yang mampu menjalin hubungan yang lebih baik dengan para pemain, membangun kepercayaan, dan menciptakan suasana yang harmonis di dalam tim.
Seiring dengan pengumuman pemecatan ini, Erick juga mengungkapkan bahwa PSSI telah menemukan pengganti Shin meskipun nama penggantinya belum secara resmi diumumkan.
PSSI berharap perubahan ini dapat membawa angin segar bagi Timnas Indonesia dan meningkatkan performa mereka di ajang internasional.
Meskipun demikian, hingga kini sejumlah penggemar sepakbola Indonesia masih terus mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan PSSI atas pemecatan Shin Tae Yong tersebut.***