Bermain dalam waktu 15 menit hingga 20 menit bahkan hanya 7 menit tidak dapat dijadikan ukuran untuk menilai kualitas pemain tertentu gacor atau melempem.
Saddil Ramdani menghimbau agar netizen dan fans sepak bola Indonesia merubah mindset dan pola pikir dengan memberi komentar atau kritik yang membangun.
"Rubah dong mindset dan pola pikirmu, kalian tidak berada di posisi kami, komen dan kritik yang membangunlah jangan buat kami semakin gelisah dengan kritik seperti itu," tulisnya.
Sebenarnya, Saddil juga menjelaskan bahwa bermain di negeri orang merupakan hal yang tidak mudah.
Baca Juga: Hasil Partai Final Bola Voli AVC Challenge Cup 2023, Indonesia Kalah atas Vietnam
Ia harus berjuang keras untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang asing, bekerja keras untuk mendapat kepercayaan pelatih tanpa bantuan atau teman diskusi seperti agen dan manager.
"Saya butuh waktu 3 tahun buat menyesuaikan agar bisa klop dengan team coach maupun manajemen, gue bukan siapa-siapa di sini," terangnya.
Bahkan saking merasa geram dan kesal, Saddil Ramdani lebih memilih di kritik secara langsung tatap muka agar bisa 'mengergaji' mulut yang mengkritik negatif.
"Kalau kalian bicara seperti itu jangan di komen, ketemu langsung biar sekali-kali kita gergaji mulut to," tulis Saddil.
Terakhir, ia kembali meminta netizen para fans sepak bola agar tidak membandingkan apapun dan siapapun.***