Penjelasan dr Zaidul Akbar tentang Panduan Makan dalam Islam, Bukan Sekedar Penghilang Rasa Lapar

photo author
- Selasa, 12 September 2023 | 06:36 WIB
Ilustrasi. Penjelasan mengenai panduan makan oleh dr. Zaidul Akbar yang hendaknya diamalkan umat Islam (Pexels/Monstera Production)
Ilustrasi. Penjelasan mengenai panduan makan oleh dr. Zaidul Akbar yang hendaknya diamalkan umat Islam (Pexels/Monstera Production)

Mengerti.id - Makan dan minum merupakan kebutuhan utama manusia. Bagi umat Islam, aktivitas ini tidak hanya sekedar mengisi perut dan menghilangkan rasa lapar.

Islam mengajarkan adab dan memberikan panduan dalam setiap kegiatan, termasuk makan. Bahkan, hal tersebut dapat bernilai ibadah jika dilakukan dengan benar.

Rasulullah SAW juga mengajarkan beberapa adab makan yang dapat diikuti umat Islam. Di mana anjuran tersebut dapat menjadikan pahala bagi yang mengerjakannya.

Baca Juga: Sering Dakwah di Media Sosial? Perhatikan 5 Adab dan Etika ini Sebelum Melakukan

Dikutip tim Mengerti.id dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, ia menuturkan ada tiga panduan dalam makannya orang Islam.

Pertama, harus memakan makanan yang halal. Makanan halal adalah makanan yang boleh dikonsumsi sesuai dengan ketetapan syariat Islam.

Hal ini termuat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 163.

"Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata".

Sedangkan makanan haram dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 3. Di antaranya yaitu bangkai, darah, daging babi, daging anjing, hewan buas, maupun hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Alloh.

Panduan makan yang kedua yakni thayib. Makanan yang thayyib artinya makanan yang halal dan sehat.

Makanan yang setelah dikonsumsi tidak menimbulkan mudharat pada badan, baik jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.

Baca Juga: Kemunculan Tornado Api di Bukit Teletubbies Bromo Gegerkan Publik, Imbas Angin Kencang

Yang terakhir yakni tidak berlebihan, artinya tidak mengikuti hawa nafsu. Menikmati makanan secukupnya agar dapat beraktivitas dengan normal.

Sebagai seorang muslim, hal tersebut hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iksan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X