Mengerti.id – Fenomena tornado api muncul di kawasan Bukit Teletubbies Bromo yang kini masih kebakaran imbas penggunaan flare dari pengunjung.
Kebakaran di sekitar savana Gunung Bromo itu masih tak kunjung padam, hingga kini muncul fenomena baru tornado api menggegerkan publik.
Kemunculan tornado api tidak lain akibat hembusan angin yang kencang, ditambah cuaca panas, sehingga membuat tim gabungan pemadaman menemui kendala.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Septi Eka Wardhani, Kabag Tata Usaha Balai Besar TNBTS, bahwa sekitar 100 personel tim gabungan menemui kendala. Bahkan sejak 6 September lalu, api sulit dipadamkan lantaran salah satunya faktor angin.
"Kendala yang dihadapi antara lain angin kencang, vegetasi yang sangat kering, dan lokasi sulit dijangkau," kata Septi Eka Wardhani, sebagaimana dikutip Mengerti.id dari website ANTARA News, Senin, 11 September 2023.
Tornado Api Bromo
Setelah insiden kebakaran Bromo yang terjadi pada Rabu, 6 September 2023, masyarakat kembali dibuat terkejut atas kemunculan tornado api di kawasan tersebut.
Fenomena itu disinyalir akibat faktor angin yang menggerakkan kobaran api hingga meninggi dan berputar layaknya tornado.
Pusaran tornado api juga terbilang kecil namun cukup kuat serta terus meninggi, bergerak pada udara di atasnya yang lebih dingin.
Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda, tornado api atau disebut juga dengan istilah dust devil. Kejadian ini juga tidak lepas dari pantauan rekaman video yang beredar di media sosial.
Sebagaimana saat ini tengah berada di musim kemarau dan suhu udara cukup panas, pusaran api yang terpilin seperti tornado tersebut mudah saja terjadi pada tanah dengan kelembaban rendah, penyinaran intensif, serta kondisi kering.
Melansir dari website ANTARA News, dust devil akan mudah diamati ketika terdapat media pembawanya yaitu pasir maupun debu, kecepatan tidak terlalu tinggi, dan tanpa menimbulkan kerusakan yang begitu besar.