Mengerti.id – Setiap umat muslim di seluruh dunia, tentu akan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa daerah di Indonesia kerap kali merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, salah satunya dengan menggemakan sholawat.
Selain membaca sholawat bersama-sama baik itu di masjid maupun mushola, perayaan maulid Nabi Muhammad SAW juga biasa diisi dengan pengajian umum.
Salah satu ulama besar yang bernama Ibnu Hajar Al-Asqalani memberikan penjelasan tentang tata cara merayakan hari besar ini.
Sebagaimana dalam kitab al-Hawii lil Fatawi karya Imam as-Suyuthi yang merujuk dari keterangan Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan tentang empat cara tersebut:
Empat cara tersebut antara lain: membaca Al-Quran, memberi makan orang, melakukan sedekah, dan memberikan pujian kepada nabi SAW.
Salah satu contoh pujian terhadap nabi SAW adalah Simtuth Durar, Maulid Diba’ dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, setiap datangnya maulid nabi Muhammad SAW setiap muslim tentu dianjurkan untuk berbuat hal-hal yang baik.
Baca Juga: Jadwal Tayang Drakor My Dearest Season 2, Intip Spoiler Karakter Baru yang Bikin Cerita Makin Seru
Bahkan, tak jarang di setiap daerah di Indonesia merayakannya dengan cara pawai religi atau arak-arakan yang diikuti oleh beberapa TPQ.
Karena dalam ajaran islam sendiri memperbolehkan segala kegiatan yang diadakan sebagai ungkapan mengespresikan kebahagian seseorang, asalkan masih dalam hal wajar.
Pasalnya, seseorang yang merayakan salah satu hari besar dalam islam ini secara berlebihan maka dihukumi makruh atau khilaful aula.
Selain itu, dalam salah satu keterangan juga menyebutkan bahwa ada larangan untuk memperingati maulid nabi dengan kemaksiatan.