Kisah Maulid Nabi Muhammad SAW, Wajib Diketahui sebagai Wujud Cinta dan Penghormatan pada Rasul Akhir Zaman

photo author
- Sabtu, 16 September 2023 | 08:07 WIB
Ilustrasi. Lambang Maulid Nabi Muhammad (Pexels/Faheem Ahamad)
Ilustrasi. Lambang Maulid Nabi Muhammad (Pexels/Faheem Ahamad)

Serangan itu gagal oleh serbuan burung ababil dari segala penjuru dengan membawa batu-batu dari tanah terbakar.

Kisah Maulid Nabi Muhammad SAW

Ibnu Khallikan, dalam kitab Wafayat Al-A’yan meneceritakan bahwa Al Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah melakukan perjalanan dari Maroko menuju Syam dan Irak.

Dia bertemu dengan Sultan Mudhaffar Abu Said Kuukuburi, saat melintasi daerah Irbil (Baghdad, Irak)) pada 604 H.

Raja kelahiran 549 H dan wafat 630 H tersebut memiliki perhatian yang besar terhadap peringatan Maulid Nabi.

Baca Juga: Contoh Teks MC Peringatan Maulid Nabi di Lingkungan Masjid

Sultan ini seorang yang alim, pemberani, cerdas, dermawan dan juga adil, ia berakidah Ahlussunah wal jamaah.

Seorang tokoh utama yang memakmurkan masjid agung Al Mudhaffari dan pendiri Universitas Al Mudhaffar di kaki gunung Qaasiun.

Saat peringatan Maulid Nabi, ia undang seluruh alim ulama dan rakyatnya, serta pemimpin negara-negara lain untuk ikut merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Syekh Jalaludin Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi (wafat 991 H), dalam kitabnya al-Hawi lil Fatawi mengatakan bahwa Sultan Mudhaffar lah orang pertama kali yang mengadakan seremonial Maulid Nabi.

Pendapat kedua dikatakan oleh Syekh Muhammad bin Ali asy-Syaukani (wafat 1250 H) bahwa Sultan Mudhaffar yang pertama kali mengadakan seremonial peringatan Mulid Nabi.

Pendapat lain yang berbeda, dikatakan oleh Syekh Hasan as Sandubi, salah seorang sejarawan asal Mesir, bahwa yang mengadakan perayaan pertama kali adalah Dinasti Fatimiyah. Pemrakarsanya adalah Ubaid al-Mahdi.

Setelah runtuhnya Dinasti Fatimiyah, raja-raja dan ulama-ulama sunni merubah praktik yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Perayaan Maulid Nabi menjadi salah satu hal yang tetap dipertahankan.

Baca Juga: 7 Amalan di Bulan Rabiul Awal untuk Sambut Maulid Nabi, dari Doa hingga Kebiasaan Penuh Berkah

Perbedaan pendapat, juga dikemukakan oleh Syekh Bukhit Muhammad Bukhit al-Muthi’I dalam kitabnya Irsyadu Ahlil Milla hila Itsbati Ahlillah, bahwa Sultan Nuruddin lah yang mengadakan perayaan Maulid Nabi pertama setelah runtuhnya Dinasti Fatimiyah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X