Zakat fitrah memang memiliki tinjauan yang utama karena menjadi salah satu amalan wajib ditunaikan pada bulan suci ini.
Kata zakat adalah bahasa Arab berasal dari kata kerja zaka yang mempunyai 2 arti yaitu mensucikan dan bertumbuh.
Adapun zakat menurut istilah syariat: Zakat ialah nama bagi sesuatu harta yang dikeluarkan oleh manusia dari hak milik Allah untuk para fakir miskin.
Baca Juga: Apa Itu Zakat Fitrah? Ini Pengertian Lengkap dengan Hukum, Waktu Pelaksanaan dan Takarannya
Dan disebut zakat karena di dalamnya terkandung suatu harapan karunia (berkah), mensucikan jiwa dari (perbudakan materi), dan menumbuhkan dengan bermacam-macam kebaikan.
Jadi zakat fitrah adalah zakat yang dibayarkan sekali dalam setahun, yakni menjelang hari raya Idul Fitri, dalam bentuk bahan makanan pokok.
Diantaranya tamar yaitu kurma atau gandum, beras, jagung dan sebagainya yang untuk Indonesia masing-masing sebanyak 2,5 kilogram.
Hadirin Jamaah Jumah Rahimakumullah
Bahkan menurut Imam Hambali membayar zakat fitrah dengan uang yang nilainya sama dengan harga bahan makanan pokok menurut harga pasaran, itu lebih baik, sebab dapat memberikan keleluasaan bagi yang menerimanya untuk hal-hal yang lebih penting bagi mereka.
Zakat fitrah yang berarti pembersih diri, sesuai dengan namanya diwajibkan (dibebankan) kepada tiap-tiap orang Islam, laki-laki atau perempuan, besar atau kecil (termasuk juga bayi), yang merdeka.
Dengan ketentuan bahwa mereka mempunyai kecukupan biaya diri dan keluarganya pada malam dan siang hari raya itu.
Jamaah yang dimuliakan Allah
Selain zakat, ada lagi kekuatan yang akan mengoptimalkan harta kita yaitu sedekah. Prinsipnya bagaimana kita menjadi ahli berbagi.
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Prof Dr KH Achmad Satori Ismail menyusun sebuah tulisan tentang sedekah. Di antara keutamaan sedekah, antara lain: