3. Membaca istighfar (Astaghfirullahal adzim)
4. Doa
Doa adalah ibadah, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Jadi, wanita haid dapat mengisi malam lailatul qadar dengan berdoa. Doa ini tidak harus menggunakan bahasa Arab, melainkan boleh menggunakan bahasa setempat.
Hukum Itikaf bagi Wanita Haid
Telah disebutkan di atas bahwa wanita haid tidak boleh itikaf di masjid. Namun jangan khawatir, ia tetap mendapatkan pahala sebab melaksanakan perintah.
Dalam kitab Hasyiah Al-Qalyibi dijelaskan sebagai berikut:
وَتُثَابُ الْحَائِضُ عَلَى تَرْكِ مَا حَرُمَ عَلَيْهَا إذَا قَصَدَتْ امْتِثَالَ الشَّارِعِ فِي تَرْكِهِ
Artinya: Orang yang haid tetap mendapatkan pahala sebab meninggalkan shalat dan ibadah lain yang haram dilakukan apabila dia niat manut perintah.
Dari keterangan ini jelas bahwa wanita haid tidak perlu memaksakan diri untuk itikaf di masjid demi mencari lailatul qadar.
Dengan meninggalkan itikaf itu sendiri sudah mendapatkan pahala karena telah ikut perintah syariat. Justru apabila melakukan itikaf jadi berdosa.
Begitu juga dengan ibadah lain seperti shalat. Wanita tetap mendapatkan pahala shalat saat sedang haid apabila meninggalkannya diniati mengikuti perintah.***
Baca Juga: Amalan Malam Nisfu Syaban untuk Wanita Haid yang Mudah Dilakukan, Jangan Sampai Terlewatkan!
