Mengerti.id – Ada banyak cara untuk mengingat orang yang telah meninggal, salah satunya adalah dengan berziarah ke kuburnya. Namun, apakah benar bahwa ahli kubur mengetahui siapa saja yang mengunjungi kuburannya?
Dalam beberapa kepercayaan, diyakini bahwa pada malam Jumat, individu yang telah meninggal berada di kuburnya dan menanti doa-doa yang dikirimkan oleh keluarganya.
Namun, validitas klaim tersebut tidak dapat diuji secara ilmiah. Ini lebih merupakan bagian dari kepercayaan atau keyakinan daripada fakta ilmiah yang dapat diverifikasi.
Untuk menjawab sejumlah pertanyaan ini, diperlukan penafsiran dan pandangan dari para ulama.
Pertanyaan mengenai apakah ahli kubur mengetahui orang-orang yang mengunjunginya?
Sebenarnya telah dijawab dalam riwayat yang disampaikan oleh Al-Baihaqi dalam Kitab Syu‘abul Iman dari Muhammad bin Wasi, dimana dikatakan:
بَلغنِي أَن الْمَوْتَى يعلمُونَ بزوارهم يَوْم الْجُمُعَة وَيَوْما قبله وَيَوْما بعده
Artinya: ‘Telah diberitahu bahwa orang meninggal mengetahui siapa yang mengunjungi kuburnya pada hari Jumat, serta satu hari sebelum dan sesudahnya.’
Dengan demikian, mereka juga mengetahui siapa yang datang sebelum dan setelah hari Jumat.
Hadis tersebut juga diperkuat As-Suyuthi sebagaimana riwayat Al-‘Uqaili dari Abu Hurairah. Dimana hal ini pernah diajukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam oleh seorang sahabat yang bernama Abu Razin.
Melansir dari laman NU Online pada 7 Juni 2024, Abu Razin bertanya "Ya Rasulullah, jika aku melewati kuburan orang-orang yang telah meninggal, apakah ada yang bisa aku ucapkan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ucapkanlah:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُؤْمِنِيْنَ، أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ
Artinya: 'Salam sejahtera untuk kalian, wahai penduduk kubur dari kalangan kaum Muslimin dan Mukminin. Kalian adalah orang-orang yang mendahului kami, dan kami adalah orang-orang yang akan menyusul kalian, insya Allah.'
Dengan jawaban tersebut Abu Razin bertanya kembali kepada Rasulullah, “Memangnya mereka mendengar?”