"Mereka mendengar, tetapi tidak dapat menjawab. Hai Abu Razin, apakah kamu tidak puas dengan jawaban malaikat atas ucapanmu kepada mereka?" kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kesimpulannya, mereka mampu melihat, mendengar, dan menjawab, namun jawaban mereka tidak terdengar oleh orang yang masih hidup.
Adab dalam berziarah kubur
Selain melantunkan doa dan zikir-zikir, yang menjadi fokus utama dalam ziarah kubur, penting bagi para peziarah untuk mematuhi aturan dan tata krama yang berlaku.
Panduan tentang adab-adab berziarah ini secara lengkap dapat ditemukan dalam kitab Tafsir As-Siraj Al-Munir.
Ziarah kubur bukan hanya sekedar berkeliling di sekitar kuburan, melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Memperbaiki kesalahan, dan memberikan manfaat kepada orang yang telah meninggal dengan membacakan Al-Qur'an dan berdoa.
Orang yang berziarah juga sebaiknya menjauhi kebiasaan duduk di atas kuburan sebagai tanda penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.
Ketika memasuki area kuburan, orang yang berziarah harus mengucapkan salam, menyadari bahwa menziarahi kuburannya seperti berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal.
Dengan memahami dan menerapkan adab-adab tersebut saat berziarah kubur, seseorang tidak akan lagi bersikap sembarangan.
Terutama jika makam yang dikunjungi adalah milik orang-orang saleh, penting bagi mereka untuk mengutamakan pelaksanaan adab-adab tersebut dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat meraih berkah dalam ziarah yang dilakukan.
Secara sederhana, jika orang yang masih hidup merasa bahagia saat dikunjungi oleh orang-orang yang dicintainya, maka bagaimana dengan orang yang telah meninggal?
Mereka sudah terpisah dari keluarga, saudara, dan kerabatnya di dunia ini. Ketika seseorang berziarah, memberikan hadiah berupa doa, bacaan Al-Quran, atau sedekah, tentu saja ahli kubur akan merasa bahagia.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan ziarah, untuk mendoakan mereka agar diberi rahmat dan ampunan.
Namun, beliau melarang menyampaikan permintaan langsung kepada orang meninggal, hanya salam dan doa yang diizinkan, tanpa meminta atau meminta doa secara langsung kepada mereka.***