Mengerti.id - Menasehati orang lain adalah tindakan mulia yang bisa membantu seseorang menjadi lebih baik dari sisi perilaku, ucapan, maupun pikiran atau sifatnya.
Namun, niat baik saja tidak cukup. Penting untuk mengetahui cara yang tepat agar nasihat kita diterima dengan baik dan tidak terkesan menggurui.
Sebab jika salah justru akan menjadikan orang yang dinasehati tambah parah dan balik memusuhi kita. Malah menimbulkan masalah yang lebih pelik lagi.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Imam Mutawalli Asy-Sya'rawi:
الحقائق مرّة فاستعيروا لها خفة البيان
Artinya: "Kebenaran itu kadang terasa pahit, maka dari itu sampaikanlah dengan cara halus" (Tafsir Asy-Sya'rawi 7/4440).
Mengapa Penyampaian yang Baik Penting?
Tidak semua orang siap menerima kebenaran yang disampaikan dengan cara yang kurang tepat. Sehingga banyak orang yang justru memberontak dinasehati dengan cara yang kasar.
Meskipun niat kita baik, tanpa cara penyampaian yang halus dan bijaksana, pesan kita bisa saja ditolak atau bahkan menyebabkan ketegangan. Tak jarang kita justru dimusuhi dan dilaporkan ke polisi.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara kita memberikan nasihat sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Mutawalli Asy-Sya'rawi di atas.
Berikut beberapa tips menasehati orang lain dengan baik dan tidak menimbulkan penolakan:
1. Pilih Waktu yang Tepat: Jangan menasehati seseorang saat mereka sedang marah atau stres. Pilih waktu di mana mereka lebih rileks dan terbuka untuk mendengarkan. Misalnya saat dia sedang ngobrol santai atau makan-makan.
2. Gunakan Bahasa yang Lembut: Hindari penggunaan kata-kata yang kasar atau menyakitkan. Gunakan bahasa yang halus dan penuh kasih sayang. Misalnya mengatakan, "Saya tidak senang ada orang melakukan seperti ini."
3. Jangan Menghakimi: Sampaikan nasihat dengan niat membantu, bukan menghakimi. Berikan contoh dan dukungan, bukan kritik yang menyudutkan. Misalnya dengan mengatakan, "Saya memahami apa yang kamu rasakan. Tapi mungkin lebih baik jika kamu tidak melakukan demikian."