Niat Puasa Asyura serta Tata Cara Pengerjaan dan Keutamaannya Bagi Umat Islam 

photo author
- Senin, 15 Juli 2024 | 10:16 WIB
Bacaan niat Puasa Asyura 10 Muharram. (Pixabay/@Ahmedsaborty)
Bacaan niat Puasa Asyura 10 Muharram. (Pixabay/@Ahmedsaborty)

Mengerti.id - Puasa Asyura adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam.

Asyura sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti hari kesepuluh. Dalam perhitungan kalender Hijriyah, jatuh pada setiap tanggal 10 Muharram.

Sementara itu pada penanggalan Masehi puasa ini akan jatuh pada Senin, 16 Juli 2024 esok, sehingga umat Islam harus mempersiapkannya sejak hari ini.

Berbeda dengan puasa wajib, niat bacaan puasa ini juga memiliki sedikit perbedaan, lalu bagaimana lafadznya?

Baca Juga: Manfaat dan Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Yakin Tidak Mau Puasa?

Sejarah Puasa Asyura

Melansir dari laman MUI, Puasa Asyura memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam Islam. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. 

Mereka berpuasa untuk mengenang hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun. 

Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, "Kami lebih berhak mengikuti Musa daripada kalian," dan beliau pun berpuasa pada hari itu serta memerintahkan umat Islam untuk berpuasa.

Niat Puasa Asyura 

نويت صوم غدٍ عن أداء سنة عاشوراء لله تعالى.

"Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatil asyura lillahi ta'ala."

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Niat puasa ini bisa dikerjakan meskipun mendadak berniat sejak pagi hari. Menurut madzhab Syafii, kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iksan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X