Pentingnya Memiliki Sikap Rendah Hati bagi Seorang Pemimpin Menurut KH Marzuqi Mustamar

photo author
- Minggu, 5 Maret 2023 | 11:37 WIB
Pentingnya memiliki sikap rendah hati bagi seorang pemimpin menurut KH. Marzuqi Mustamar (Pixabay/Exau_plk)
Pentingnya memiliki sikap rendah hati bagi seorang pemimpin menurut KH. Marzuqi Mustamar (Pixabay/Exau_plk)

Mengerti.id – Pemimpin merupakan seseorang yang berada di depan dan menjadi panutan bagi orang lain.

Karena kedudukannya sebagai orang yang berada di depan, hal ini menjadikan seorang pemimpin biasanya dikenal oleh banyak orang.

Itulah alasan mengapa seorang pemimpin rentan memiliki sifat tinggi hati karena kedudukan yang dimilikinya tersebut.

Baca Juga: Cara Membayar Hutang Puasa bagi Ibu Hamil Menurut Buya Yahya, Simak Penjelasannya!

Dilansir Mengerti.id dari unggahan video di channel YouTube KH Marzuqi Mustamar Channel pada 13 Februari 2023, membagikan penjelasan KH. Marzuqi Mustamar mengenai pentingnya bagi seorang pemimpin agar memiliki sikap rendah hati.

Berikut penjelasan KH. Marzuqi Mustamar yang akrab disapa Abah terkait pentingnya sikap rendah hati yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Sebagai seorang pemimpin hendaknya memiliki sikap rendah hati untuk memberi contoh yang baik kepada orang lain.

“Angin besar, angin fitnah, angin musibah, angin kekafiran. Angin besar yang menerpa orang, setiap yang kena terpaan bisa roboh masuk neraka,” ujar Abah.

“Siapa yang selamat? Yang selamat adalah yang mau merangkak dan memiliki sikap rendah hati insya Allah selamat,” lanjut Abah.

Baca Juga: Mengapa Bulan Syaban Disebut Ruwah? Ini Alasannya Kata Gus Baha

Dalam situasi yang banyak godaan, tidak mau memiliki sikap rendah hati dan memilih untuk bersikap sombong, maka akan jatuh diterpa angin.

“Dalam suatu majelis seperti ini belum tentu yang selamat itu yang mengajar. Bisa jadi yang selamat adalah jamaah biasa yang tidak aneh-aneh, tidak terkenal, tidak dipuji orang, tidak pamer, dan tidak banyak tingkah bisa jadi itu yang selamat,” terang Abah.

Lebih lanjut, Abah menerangkan bahwasanya seorang pemimpin rentan memiliki sikap pamer dan tidak ikhlas akan perbuatan yang dilakukan.

Perbuatan seorang pemimpin rentan dilakukan bukan karena Allah SWT, akan tetapi atas dasar kepentingan pribadinya terhadap orang lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X