Mengerti.id – Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Gegap gempita kaum muslimin menyambut datangnya bulan suci sudah sangat terasa.
Di Indonesia suasana Ramadhan begitu dirindukan, dimana pada bulan puasa banyak ibadah yang dilakukan bersama-sama sehingga bisa mempererat silaturahmi.
Mulai dari buka puasa bersama, tarawih berjamaah, tadarus bebarengan hingga berbagi menu sahur dan buka beramai-ramai di jalanan.
Puasa adalah ibadah yang diwajibkan di bulan Ramadhan. Sebuah ibadah dikatakan tidak sah jika niatnya keliru.
Niat dalam sebuah ibadah hukumnya fardhu. Sebagian ulama fiqih menganggap sebagai rukun, namun sebagian lain menganggapnya sebagai syarat ibadah.
Yang perlu diingat, bahwa Allah SWT tidak akan menerima ibadah apapun jika tidak didahului dengan niat lillahi ta'ala, termasuk puasa Ramadhan.
Yang dimaksud niat adalah berniat melaksanakan ibadah demi mewujudkan perintah Allah dan taqarrub kepadaNya.
Baca Juga: Niat Puasa Satu Bulan Penuh di Awal Ramadhan: Bacaan Arab dan Artinya, Mengikuti Madzhab Siapa?
Terkadang didapati sebagian manusia tidak makan dan minum dari fajar hingga Maghrib, bahkan ada yang lebih. Akan tetapi mereka berniat untuk latihan, diet atau yang semisalnya.
Ada juga yang sibuk dengan suatu pekerjaan dengan menyita banyak pikiran sehingga lupa makan dan minum. Hal-hal seperti itu tidak dianggap melaksanakan puasa syar'i, karena haus dan lapar yang mereka jalani tidak diniatkan untuk meraih ridha Allah SWT.
Niat itu letaknya di dalam hati, sebab niat adalah tekad bulatnya hati untuk mengerjakan sesuatu. Pelafalan niat tidak diwajibkan untuk ibadah sholat, puasa dan zakat, kecuali umroh dan haji.
Namun dengan adanya pelafalan doa niat puasa Ramadhan akan membantu seseorang untuk memantapkan hatinya berpuasa karena Allah SWT.