Rugilah orang yang bermundur-mundur dalam amal, sehingga sampai mati tidak ada kesempatan dan tidak ada kesungguhan di dalam membangun akhiratnya.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT.
Kita ini bukanlah manusia pertama di dunia ini. Janganlah kita mengira dunia ini akan lama.
Kakek nenek kita dulu ada di dunia ini, sekarang sudah pergi dari dunia ini.
Tetangga kita, di kanan-kiri kita, satu persatu sudah mulai berangkat ke negeri akhirat yang telah dijanjikan oleh Allah SW, tetapi masih dari kita tidak mau berpikir juga.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT.
Setiap kita melihat orang mati, maka seolah-olah dia saja yang mati. Kalau kita melihat orang-orang yang beringkat ke akhirat, maka seolah-olah mereka saja yang berangkat, kita sering berpikir tidak akan berangkat.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Penyumbatan di Otak, Kenali dan Waspadai Apabila Ada Indikasi!
Kalau kita diberi tahu mengenai kehidupan para Nabi para Rasul yang siang malam memikirkan akhirat, maka kita akan takjub dan heran, seilah-olah yang butuh akhirat itu mereka saja. Sedangkan kita tidak perlu ke akhirat.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT.
Inilah kebodohan yang telah masuk ke dalam hati kita, yang telah menjadi watak kehidupan kita siang dan malam.
Kita tidak pernah bersungguh-sungguh dengan kehidupan akhirat. Padahal akhirat itu adalah perkara yang sungguh-sungguh.
Baca Juga: TERLENGKAP! Kumpulan Link Twibbon Ucapan Tahun Baru 2023 Desain Kekinian dan Menarik
Kematian itu adalah perkaran yang sungguh-sungguh juga. Janji Allah SWT itu adalah perkara yang sungguh-sungguh. Maka, mesti kita hadapi dengan sungguh-sungguh pula.