Sholawat Simtudduror: Sejarah Kitab Maulid Habsyi Menurut Habib Syech

photo author
- Rabu, 18 Januari 2023 | 09:40 WIB
Sholawat Simtudduror yang memiliki nama lain yaitu Maulid Habsyi, sebuah karya cinta penuh kerinduan kepada Rasulullah SAW. (Unsplash/Masjid MABA)
Sholawat Simtudduror yang memiliki nama lain yaitu Maulid Habsyi, sebuah karya cinta penuh kerinduan kepada Rasulullah SAW. (Unsplash/Masjid MABA)

Mengerti.id – Sholawat Simtudduror sesungguhnya sama dengan Maulid Habsyi, yang namanya diambil dari julukan keluarga (marga) pengarangnya.

Umumnya kitab dari Sholawat Simtudduror ini memiliki sampul berwarna hijau atau hitam. Namun ternyata beredar warna lain seperti cokelat muda dan tua, putih sampai merah.

Sholawat Simtudduror ini hanyalah satu dari sekian banyak karya Habaib yang menunjukkan betapa sempurnanya makhluk ciptaan Allah SWT yang paling dicintai, yaitu Muhammad SAW.

Baca Juga: Kasus Freddy Budiman Terkait Apa? Profil Bandar Narkoba Kelas Dunia yang Dihubungkan dengan Teddy Minahasa

Sesungguhnya seluruh alam semesta ini ada bekat wujud dari Sang Baginda Nabi SAW.

Allah SWT menciptakan Nabi SAW lewat rahim seorang wanita mulia yang bernama Sayyidah Aminah.

Sayyidah Aminah binti Wahab, keturunan dari kalangan yang juga mulia yaitu kaum Quraisy.

Baca Juga: Siapa Jhon Lbf? Profil dan 7 Fakta Menarik: Nama Asli, Agama, hingga Jumlah Perusahaan

Sejarah Singkat Sholawat Simtudduror atau Biasa Dikenal dengan Maulid Habsyi.

“Maulid Simtudduror ini maulid yang dikarang oleh Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, yang waktu itu beliau ada di Yaman, sudah seratus tahun lebih meninggal,” ucap Habib Syech melalui sebuah wawancara di kanal YouTube Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf pada tanggal 3 Januari 2021 lalu.

Menurut penjelasan Habib Syech, pengarang dari Maulid Simtudduror ini memiliki keturunan (anak) yang menetap di Solo, yaitu, Habib Alwi bin Ali Al Habsyi.

Baca Juga: 9 Fakta Unik Ohmyveenus: Nama Asli, Gender hingga Prestasi

Sedangkan Habib Anis bin Alwi Al Habsyi, ulama besar Solo, merupakan cucu dari pengarang kitab ini, yang sekarang perjuangannya diteruskan oleh putranya, Habib Hasan.

Haul akbar yang setiap tahunnya digelar di Solo adalah untuk mengingat kembali kepergian Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi sekaligus mengenal riwayat dan juga menanamkan rasa cinta kepada salah satu Waliyullah ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X