Baca Juga: Cerita Nabi Musa Singkat, Ringkasan Kisah Keteladanannya Melawan Penguasa Zalim Bernama Firaun
Saat Yakub sampai di hadapan sang ayah, beliau langsung mendekatkan diri kepada sang ayah Nabi Ishaq untuk memberikan makanan.
“Siapa engkau,” ucap Nabi Ishaq.
“Aku adalah putramu,” jawab Nabi Yakub.
“Suaramu adalah Yakub, tetapi kulit dan pakaianmu adalah Ishu,” ujar sang ayah.
Selesainya Nabi Ishaq makan, beliau langsung mendoakan Nabi Yakub agar memiliki kemampuan yang luar biasa, berkedudukan yang tinggi, dan senantiasa diberikan rezeki yang berlimpah dan memiliki banyak keturunan.
Setelah Yakub pergi, Ishu pun datang seraya memberikan makanan kepada sang Ayah. Nabi Ishaq nampak kebingungan karena beliau telah memakan hidangan tersebut juga mendoakannya.
Baca Juga: Siapa Nabi Khidir? Simak Kisah Nabi yang Konon Masih Hidup hingga Saat Ini
Ishu pun mengerti bahwa Nabi Yakub mendahuluinya memberi makan kepada sang ayah. Dirinya merasa marah yang luar biasa dan bersumpah akan membunuh Yakub saat kedua orang tuanya telah tiada.
Rafiqah sang ibu mendengar sumpah Ishu. Dirinya lantas memerintahkan Yakub untuk pergi dan menemui saudara ibunya yang bernama Laban bertempat tinggal di Harran, dan menyuruhnya menetap hingga kemarahan Ishu mereda.
Ibunya juga menyarankan Yakub untuk menikah dengan putri dari Laban.
Nabi Yakub pun pergi meninggalkan kediamannya untuk pergi ke Harran menemui Laban. Sesaat sampainya di rumah pamannya, ia baru mengetahui bahwa sang paman memiliki 2 anak gadis bernama Layya dan Rahil.
Yakub memutuskan untuk menikahi Rahil, dan sang paman menyetujuinya dengan 1 syarat. Beliau harus menggembalakan kambing selama 7 tahun.
Setelah 7 tahun berlalu, Laban mengungkapkan tradisi masyarakat yang mengharuskan kakak tertua yaitu Layya untuk menikah terlebih dahulu. Namun Yakub mengutarakan bahwa yang ia inginkan adalah Rahil.
Dengan permintaan Yakub ini, Laban memberikan 1 syarat lagi agar dapat menikahi Rahil dengan menggembalakan kambingnya selama 7 tahun kembali.