Mengerti.id - Puasa Rajab adalah salah satu puasa yang disunnahkan bagi umat muslim. Bagi kalangan warga NU, puasa sunnah Rajab menjadi tradisi yang sangat diagungkan.
Warga NU biasanya melakukan puasa sunnah Rajab 1 hari, 3 hari, 10 hari, bahkan ada yang hingga sebulan penuh. Ada pula yang puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan, terutama bagi kalangan perempuan.
Nah, apakah boleh menggabungkan niat puasa Rajab dan qadha Ramadhan?
Dalam situs NU Online disebutkan bahwa ulama memperbolehkan menggabungkan dua puasa dengan satu niat, misalnya niat puasa Rajab digabung dengan niat puasa Ramadhan.
Baca Juga: Allahumma Bariklana Fi Rajaba Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Bahkan meskipun hanya niat puasa qadha Ramadhan saja, tetapi karena dilakukan di bulan Rajab maka otomatis mendapatkan pahala keduanya, yaitu pahala puasa Ramadhan dan pahala puasa Rajab.
Dalam kitab I'anatut Thalibin juz 2 halaman 224 disebutkan:
زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة ويوم الخميس
Dalam kitab al-I’ab ditambahkan, dari kesimpulan tersebut, Syekh al-Barizi berfatwa bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak. Ulama lain menyebutkan, demikian pula apabila berketepatan bagi seseorang dalam satu hari dua puasa rutin, seperti puasa hari Arafah dan puasa hari Kamis.
Baca Juga: Bulan Rajab 2023 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Amalan yang Bisa Dilakukan Beserta Keutamaannya
Dari penjelasan NU Online di atas maka bacaan niat puasa Rajab dan qadha Ramadhan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَسُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab-Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana wa sunnati Rajaba lillahi ta‘ala.
Artinya, “Saya berniat puasa besok untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan dan puasa sunnah Rajab karena Allah SWT.”