Mengerti.id – Surat At-Tahrim merupakan surat ke -66 dalam mushaf Al Qur’an dan tergolong dalam surat Madaniyah yang terdiri dari 12 ayat.
Surat At Tahrim sendiri berarti mengharamkan.
Surat At Tahrim ayat 8 berbicara mengenai seseorang yang melakukan dosa yang melakukan taubat nasuha atau taubatan semata-mata mengharap ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Berikut bacaan surat At Tahrim ayat 8.
Baca Juga: Beberapa Ayat Tentang Isra Miraj yang Ada dalam Al Quran Disertai dengan Tafsir Singkatnya
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū tūbū ilallāhi taubatan naṣūḥā(n), ‘asā rabbukum ay yukaffira ‘ankum sayyi'ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-anhār(u), yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wal-lażīna āmanū ma‘ah(ū), nūruhum yas‘ā baina aidīhim wa bi'aimānihim yaqūlūna rabbanā atmim lanā nūranā wagfir lanā, innaka ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam surat At Tahrim ayat 8 ini diperuntukkan kepada orang-orang yang beriman percaya pada Allah dan para rasul-Nya. Mereka diserukan untuk bertaubat kepada Allah atas semua dosa yang mereka lakukan dengan taubat yang sesungguhnya semata-mata karena mengharap pengampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau disebut juga Taubat Nasuha.
Taubat Nasuha sendiri harus memenuhi 3 syarat yakni, berhenti melakukan maksiat yang diperbuat, menyesali segala sesuatu dosa maksiat yang ia perbuat, dan yang paling penting adalah memiliki keteguhan hati bahwa tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang kerap ia lakukan tersebut.
Maka jika semua persyaratan telah terpenuhi, Allah akan menghapuskan seluruh kesalahan dan dosa kejahatan yang telah diperbuat di masa lalu serta memasukkan mereka para manusia yang telah bertaubat nasuha tadi ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
Baca Juga: Waman Yattaqillaha Yaj'al Lahu Makhroja Arab dan Artinya, Ayat Pelancar Rezeki?
Dan ketika itu, Allah tidak akan membuat kecewa serta menghinakan Nabi Sallallahu alaihi wasallam dan beberapa orang yang beriman bersamanya.
