travel-kuliner

8 Culture Shock di Malang yang Wajib Diketahui Bagi Pendatang Baru, Nomor 1 Bikin Heran

Selasa, 17 Januari 2023 | 15:16 WIB
Ilustrasi: 8 Culture Shock di Malang yang Wajib Diketahui Bagi Pendatang Baru, Nomor 1 Bikin Heran (Pexels.com/Pixabay)

Mengerti.id – Culture shock dalam bahasa Indonesia adalah gegar budaya yang hampir dialami oleh semua pendatang, baik yang akan atau baru saja menjalani kehidupan baru di sebuah daerah.

Umumnya perasaan tersebut membuat kaget, terkejut, kurang nyaman dalam segi psikis dan fisik akibat adanya kontak dengan budaya lain.

Sama halnya dengan perantau asal daerah lain yang hendak menjalani hidup di Malang Jawa Timur. Kota ini terletak di sebelah selatan dari Surabaya dengan jarak kurang lebih sekitar 125 km hingga 146 km.

Baca Juga: Culture Shock Bule Pertama Kali Dengar Adzan di Indonesia, Dikira Suara dari Luar Angkasa, Auto Mualaf?

Apabila ditempuh dari Surabaya dengan jalur transportasi darat, memakan waktu 2 hingga 3 jam perjalanan, baik itu menggunakan kereta api, bus, atau mobil.

Selain itu, Malang juga memiliki lima kampus negeri ternama dan sekitar 53 kampus swasta yang tersebar. Maka tak heran dengan jumlah banyaknya pendatang dari penjuru Indonesia membuat kota ini punya beragam budaya yang perlu kita ketahui.

Tujuannya tak lain untuk mengenal betapa beragamnya Indonesia, baik dari segi makanan, panggilan, atau penyebutan sebuah benda dan istilah lainnya.

Berikut ini 8 culture shock yang wajib diketahui bagi Anda pendatang baru yang dirangkum melalui berbagai sumber. akan atau baru saja tinggal di Malang

Baca Juga: Culture Shock Kuliah di Malang yang Bikin Kaget tapi Bikin Betah Lama-lama

1. Panggilan Ambon

Panggilan Ambon terdengar asing bagi pendatang baru di Malang. Pasalnya Ambon adalah ibukota dari Maluku. 

Namun hal tersebut tidak berlaku di Malang. Seorang warganet mengunggah ceritanya melalui akun TikTok @dericjk pada 14 Januari 2023.

Ia bercerita kerap dipanggil dengan sebutan Ambon oleh teman-temannya. Padahal ia berasal dari Papua Barat.

Setelah ia cukup lama tinggal di Malang, akhirnya ia merasa terbiasa dengan panggilan tersebut. Sampai suatu ketika ia berkenalan dengan seseorang yang memiliki panggilan yang sama dengan dirinya.

Halaman:

Tags

Terkini