Setelah ditelusuri kenalan barunya tersebut adalah orang Malang bukan orang Indonesia Timur. Dari pertemuannya tersebut ia tersadar bahwa panggilan Ambon adalah panggilan bagi orang pemilik kulit cenderung gelap, tak peduli ia berasal dari Indonesia Timur atau orang Jawa sekalipun.
2. Jangan untuk nama makanan berbahan dasar sayuran
Culture shock selanjutnya bagi perantau luar Malang adalah penyebutan kudapan Jangan untuk masakan berbahan dasar sayur mayur.
Seorang netizen mengunggah pengalamannya saat makan pertama kalinya di Malang melalui akun TikTok @dericjk yang diunggah pada 16 Oktober 2022.
Di unggahan tersebut ia memperagakan ilustrasi percakapan antara pembeli yang berasal dari luar Jawa dan penjual nasi yang berasal dari Malang,
Ia juga melakukan peragaan seperti menunjuk menu lauk pauk dan sayur yang tersedia di etalase warung tersebut.
Kemudian, penjual makanan tersebut mengucapkan kata Jangan yang membuatnya mengalihkan menu lain untuk ia pilih.
Anehnya, penjual tersebut kembali mengucapkan kata Jangan sambil menunjuk menu sayuran yang terdapat di dalam etalase.
Menanggapi penjual tersebut, Derick pun mempertanyakan maksud dari perkataan penjual tersebut, mengapa ia menyebut jangan sementara menu tersebut masih dijual?
Tak lama penjual tersebut menjelaskan maksud dari kata ‘Jangan’ yang dilontarkannya. Jangan adalah sebutan untuk hidangan sayur di Jawa Timur.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Culture Shock di Probolinggo bagi Orang Malang yang Ingin Tinggal di Sana
3. Kontak untuk sebutan kunci
Culture shock lain yang dialami pendatang khususnya mahasiswa yang menimba ilmu di Malang adalah penyebutan kontak untuk kunci.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @rodzee pada 3 September 2022, ia memperagakan adegan percakapan seorang tukang parkir dan pengendara yang menemukan kunci motor.