Mengerti.id – Culture shock di Malang biasanya dialami oleh mahasiswa yang sedang kuliah dan pendatang yang tinggal serta berkomunikasi dengan warga lokal.
Malang merupakan kota di Jawa Timur yang memiliki destinasi wisata yang menarik. Selain wisata, Malang juga dikenal dengan banyaknya universitas terkemuka sehingga banyak mahasiswa merantau.
Culture shock biasanya terjadi karena beberapa faktor seperti geografis, bahasa, budaya dan lain sebagainnya.
Baca Juga: Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Lhokseumawe Aceh
Berikut beberapa culture shock yang sering dialami oleh mahasiswa rantau atau pendatang di kota Malang:
1. Malang memiliki udara yang cukup dingin
Secara geografis, Kota Malang dikelilingi oleh beberapa gunung seperti Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Kawi dan Gunung Kelud yang membuat hawa di kota ini cukup dingin.
Selain itu, jalanan di Kota Malang masih terdapat banyak pohon-pohon besar yang berfungsi sebagai perindang sehingga membuat udara cukup dingin.
2. Budaya dan bahasa
Budaya di Malang masih kental dengan budaya jawa, begitu juga dengan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh masyarakatnya.
Masyarakat Malang cenderung menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi.
Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya perbedaan antara bahasa Jawa di Malang atau Jawa Timur dengan Bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Tengah atau Jogja.
Masyarakat umumnya mengatakan bahwa bahasa Jawa di daerah Malang cenderung lebih kasar jika dibandingkan dengan Bahasa Jawa di Jawa Tengah dan Jogja.