Mengerti.id - Viral di media sosial yang mengabarkan data KPU telah dibobol dan dijual oleh hacker bernama Jimbo.
Kabar adanya data KPU hacker Ini bermula dari seorang pakar keamanan siber, Teguh Aprianto yang memposting di X (Twitter) 28 November 2023.
Postingan tersebut berupa tangkapan layar yang beri caption "KPU.GO.ID 2024 Voters RAW DATABASE" melalui akunnya @secron.
Sejumlah 252 juta data pemilih pemilu 2024 telah diretas hacker Jimbo dari KPU. Karena ada sebagian duplikasi data, tersaring data menjadi 204 juta.
Baca Juga: Forum Pemred Desak Jokowi Terkait Pemilu 2024, Pengamat Politik UIN Jakarta: Demokrasi Setengah Hati
Dalam tangkapan layar itu diketahui bahwa data KPU sebanyak 204 juta dijual di laman Breachforums, ditawarkan seharga USD74000 atau 1,2 Miliar dalam rupiah.
Sebagai tambahan informasi, Breachforums merupakan laman yang biasa digunakan untuk menjual data-data hasil retasan hacker.
Hacker Jimbo telah mencuri data pemilih 2024 dari KPU secara lengkap. Mulai nomor NIK, No KK, nama, tps.id, no KTP (paspor), tempat tanggal lahir, jenis kelamin dan sebagainya.
Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A. Bachtiar juga telah mengabarkan adanya dugaan kebocoran data pemilih dari laman KPU, setelah adanya penyelidikan dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber).
Menanggapi viralnya kabar bahwa data pemilih 2024 dicuri hacker, kini KPU bersama tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menelusuri penyebabnya.
Sebelum itu, ketua KPU Hasyim Asy'ari menyampaikan pihaknya bersama tim Polri, BIN hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan memastikan dahulu kebenaran kabar kebocoran data yang viral ini.
"Kami masih memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang selama ini sudah ada, yaitu tim dari KPU, tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kemudian dari tim cyber crime Mabes Polri, dan juga BIN dan Kemenkominfo," ungkap Hasyim Asy'ari seperti Mengerti.id kutip dari Antara 29 November 2023.
Hasyim Asy'ari juga menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan dan ditemukan indikasi yang jelas, nanti akan ada tindakan lanjutan.
Ia kemudian memberitahu masyarakat bahwa data pemilih 2024 masih bisa diakses oleh publik melalui link cekdptonline.kpu.go.id.