AS Resmi Cap DeepSeek AI Tiongkok sebagai "AI Musuh", Bahaya Global Mengintai

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 09:10 WIB
DeepSeek AI diklasifikasikan sebagai ancaman oleh AS. Evaluasi NIST menyoroti risiko besar terhadap keamanan dan geopolitik global.
DeepSeek AI diklasifikasikan sebagai ancaman oleh AS. Evaluasi NIST menyoroti risiko besar terhadap keamanan dan geopolitik global.

Mengerti.id - Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menyatakan model DeepSeek AI asal Tiongkok sebagai risiko keamanan nasional. Penilaian ini menjadi pertama kalinya sistem kecerdasan buatan dari Tiongkok diklasifikasikan sebagai "AI musuh" oleh lembaga resmi AS.

Menurut laporan Token Ring pada Rabu 2 Oktober 2025, temuan ini dirilis oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) melalui studi komprehensif yang dilakukan oleh Center for AI Standards and Innovation (CAISI). Laporan tersebut mengungkap bahwa model DeepSeek dinilai sangat rentan terhadap serangan siber dan sarat dengan narasi Partai Komunis Tiongkok.

Hasil evaluasi memperlihatkan perbedaan signifikan antara model DeepSeek dan model referensi buatan AS. Dalam pengujian serangan jailbreaking, model DeepSeek yang disebut paling aman justru merespons 94% permintaan berbahaya. Angka ini jauh di atas model referensi AS yang hanya 8%.

Kerentanan ini membuat model DeepSeek 12 kali lebih rawan terhadap pembajakan agen. Dalam simulasi yang dilakukan, agen yang dibajak menggunakan DeepSeek terbukti mengirim email phishing, mengunduh malware, hingga mencuri kredensial pengguna.

Laporan ini memicu keprihatinan serius di Washington. Banyak pihak menilai celah keamanan yang ditemukan bukan hanya ancaman teknologi, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas geopolitik global.

Menurut EIN Presswire pada Kamis 2 Oktober 2025, CAISI menyoroti bahwa kelemahan mendasar DeepSeek tidak sekadar masalah teknis. Keterpaparan model terhadap narasi politik Tiongkok menambah dimensi risiko baru yang dinilai bisa dimanfaatkan untuk propaganda.

DeepSeek sendiri merupakan salah satu model AI yang sedang berkembang pesat di Tiongkok. Namun, penilaian dari NIST membuat posisinya di mata internasional semakin kontroversial.

Klasifikasi sebagai "AI musuh" menandakan pemerintah AS bisa mengambil langkah-langkah lebih jauh, termasuk pembatasan penggunaan, larangan impor teknologi terkait, hingga sanksi bagi pihak yang bekerja sama dengan DeepSeek.

Evaluasi ini juga memunculkan diskusi global tentang standar keamanan AI. Banyak negara kini diminta meninjau kembali kerja sama mereka dengan penyedia teknologi asal Tiongkok.

Para analis menilai, temuan ini dapat memperburuk ketegangan antara Washington dan Beijing. Terutama di saat persaingan teknologi kecerdasan buatan semakin memanas.

Sejumlah pakar keamanan siber berpendapat bahwa kasus DeepSeek menyoroti perlunya mekanisme evaluasi global untuk AI, bukan hanya inisiatif unilateral dari satu negara.

Meski demikian, keputusan NIST ini tetap dipandang sebagai tonggak penting. Untuk pertama kalinya, ada lembaga resmi pemerintah yang mengaitkan model AI dengan ancaman langsung terhadap keamanan nasional. Dengan status baru tersebut, masa depan DeepSeek di pasar internasional tampaknya akan menghadapi jalan terjal.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X