Mengerti.id - Belakangan ini ramai adanya penyelenggaraan wisuda baik dari jenjang sekolah TK, SD, SMP, hingga SMA.
Penyelenggaraan wisuda di tingkat sekolah TK sampai SMA itu kini menuai pro-kontra dari kalangan masyarakat, terutama wali murid siswa.
Sebagian ada pro dengan pengadaan acara wisuda. Alasannya untuk mengenangkan kelulusan putra-putrinya, kenang-kenangan, tanda kebanggaan dan sebagainya.
Baca Juga: Pro Kontra Wisuda untuk Tingkat TK hingga SMA, Ataukah Hanya Cukup Pergurun Tinggi Saja?
Namun bagi mereka yang kontra dengan adanya acara wisuda di tingkat TK, SD, SMP dan SMA banyak memberikan pendapat sebaliknya dengan wali murid yang pro.
Diantaranya ada yang berpendapat bahwa acara wisuda selain di jenjang perkuliahan hanyalah pungutan liar (pungli) dari pihak sekolah secara halus.
Bahkan parahnya ada sebagian sekolah yang tidak akan memberikan raport atau ijazah jika Wali murid tidak menyetujuinya
" ...pungli secara halus... Kalau gak bayar raport ato ijazah tidak diberikan," tulis akun @f*nnykurn*aw*n seperti yang dikutip Mengerti.id dari Twitter pada Jumat, 16 Juni 2023.
Ada juga yang merasa kegiatan wisuda di tingkat TK hingga SMA tidak penting, dan memberatkan untuk wali murid dalam hal biayanya.
Baca Juga: Unpad Tetapkan Biaya Jaminan Peminjaman Toga Bagi Wisudawan, Berapa Nominalnya?
"Kalau bisa wisuda itu untuk yang selesai kuliah,,, wisuda dari TK, SMP dan SMA/SMK harus di tiadakan/ dilarang kasihan bagi orang tua wali murid yang ekonominya kurang mampu, lagian juga tidak penting,,, yang penting lulus dengan nilai yang bagus," imbuh akun Twitter @w*luy*_ar*yo
Pendapat itu dilontarkan netizen karena melihat di beberapa kota tak sedikit yang mengadakan wisuda untuk jenjang TK namun di hotel berbintang.
Selain itu harga pakaian toga yang tak murah dianggap bisa memberatkan para orang tua kalangan menengah ke bawah yang memiliki anak banyak.
Selain memberi komentar pro dan kontra ada juga netizen yang memberi solusi untuk memberantas pungli di jenjang sekolah dengan dalih wisuda bisa dengan kekompakan bersama dari para wali murid.
