news

Komentar Istana Soal Desas Desus Reshuffle untuk Mendepak Loyalis Jokowi dari Kabinet Merah Putih

Selasa, 9 September 2025 | 10:07 WIB
Ilustrasi: Publik soroti reshuffle kabinet, namun Istana pastikan langkah ini murni konsolidasi pemerintahan. (Gambar Dibuat Oleh AI)

Mengerti.id - Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto kembali memunculkan spekulasi politik. Banyak yang menilai langkah ini ditujukan untuk mendepak loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun Istana menegaskan hal tersebut tidak benar.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menepis keras isu yang berkembang. Ia menekankan bahwa perombakan menteri merupakan hak prerogatif Presiden dan tidak ada kaitannya dengan upaya menyingkirkan orang dekat Jokowi.

“Enggak ada, enggak ada,” ujar Prasetyo Hadi ketika menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8 September 2025. Ia menambahkan, “Enggak ada orang siapa, orang siapa, adalah orang itu putra terbaik bangsa Indonesia.”

Pras menyebut figur-figur baru yang masuk kabinet adalah putra terbaik bangsa yang dipilih berdasarkan kapasitas, bukan latar belakang kedekatan politik.

Reshuffle kali ini mencakup sejumlah nama besar. Sri Mulyani resmi dicopot dari jabatan Menteri Keuangan dan digantikan Purbaya Yudhi Sadewa. Dito Ariotedjo juga diberhentikan dari posisinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, meski siapa penggantinya belum diumumkan.

Selain itu, Ferry Juliantono dilantik menjadi Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie Setiadi. Irfan Yusuf dipercaya menjadi Menteri Haji dan Umroh, didampingi wakilnya Dahnil Azhar. Sementara itu, Muktaruddin ditunjuk sebagai Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Nama-nama lain yang juga tersingkir dari Kabinet Merah Putih adalah Abdul Kadir Karding, Budi Arie Setiadi, dan Immanuel Ebenezer. Karding diberhentikan setelah fotonya viral bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Aziz Wellang. Ia menegaskan bahwa pertemuan itu hanya silaturahmi dalam tradisi KKSS.

Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo yang sejak lama dikenal dekat dengan Jokowi, juga kehilangan jabatannya. Sedangkan Immanuel Ebenezer dicopot dari posisi Wakil Menteri Ketenagakerjaan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan oleh KPK. Sosok yang akrab disapa Noel itu sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara (Joman).

Meski para loyalis Jokowi banyak yang tersingkir, Istana menegaskan reshuffle ini bukan bermotif politik. Pemerintah menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya memperkuat Kabinet Merah Putih dengan figur-figur baru yang dianggap mampu menghadapi tantangan ke depan.

Publik melihat reshuffle ini sebagai sinyal konsolidasi kekuasaan Presiden Prabowo. Pergantian sejumlah kursi menteri menjadi penanda perubahan dinamika dalam arah pemerintahan dan konstelasi politik nasional.***

Tags

Terkini