Setuju Kenaikan Harga BBM, GP Ansor: Ini Justru Bentuk Keadilan Subsidi untuk Rakyat

photo author
- Rabu, 7 September 2022 | 11:06 WIB
Ketum GP Ansor Setuju kenaikan harga BBM (Instagram @gusyaqut)
Ketum GP Ansor Setuju kenaikan harga BBM (Instagram @gusyaqut)

Mengerti.id - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tetapi Gerakan Pusat Pemuda (GP) Ansor menilai kebijakan pemerintah tersebut sesuatu yang positif.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Ia menilai jika kebijakan ini bentuk komitmen pemerintah dalam mengatur pos subsidi.

Kenaikan harga  Pertalite, Solar dan Pertamax Non-Subsidi dianggapnya sebagai bentuk keadilan subsidi untuk rakyat.

Pasalnya, subsidi BBM selama ini, menurut Yaqut banyak dinikmati kaum menengak ke atas.

Baca Juga: Cara Mengatasi Hati Hampa dan Gelisah Menurut Habib Luthfi

"Di balik penyesuaian ini, Ansor melihat ada komitmen kuat dari pemerintah untuk menata pos-pos subsidi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Yaqut mengatakan bahwa yang menikmati subsidi kalangan menengah ke atas sekarang menjadi benar benar kalangan bawah.

“Yang awalnya dinikmati sekitar 70 persen kalangan menengah ke atas berubah untuk masyarakat bawah. Ini justru bentuk keadilan subsidi untuk rakyat," ungkapnya.

Yaqut mengungkapkan perubahan harga BBM merupakan ikhtiar pemerintah untuk mengalihkan subsidi kepada kalangan masyarakat yang layak mendapatkan merupakan sikap tegas Jokowi.

Selanjutnya penyesuaian tarif BBM merupakan langkah pemerintah meringankan beban anggaran yang dirasa semakin berat ungkap Yaqut.

Baca Juga: Hati-Hati Dampak Buruk Menghantui Pasangan Suami Istri yang Sama-Sama Sibuk

Sehingga dengan menyusutnya anggaran subsidi, diharapkan roda keuangan negara menjadi lebih sehat.

Subsidi serta kompensasi BBM yang dilakukan pemerintah dalam APBN 2022 sudah naik dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun atau sebesar tiga kali lipatnya.

"Ansor memahami situasi ini memang tidak mudah untuk dihadapi, apalagi saat ekonomi belum benar-benar pulih akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X