Baca Juga: Surat An Naba Ayat 8, Lengkap Arab Latin, Arti, dan Makna yang Terkandung
Netizen lain juga menyampaikan komentar mereka terhadap prediksi tersebut.
“Peneliti Frank hoogerbeets meramalkan #gempa bumi di #Turki,#Suriah dan Lebanon dalam tweetnya.Dalam videonya dia menyebutkan gempa bumi di Pakistan, Afganistan dan India juga,” tulis akun Twitter @SaudObserver.
Satu-satunya alasan ilmiah yang dapat dijelaskan di balik gempa bumi adalah yang ditulis NASA di halaman resminya.
Menurut NASA kerak bumi retak menjadi lempeng tektonik yang terus-menerus bergeser saat mereka melayang di sekitar lapisan mantel yang kental, atau mengalir perlahan, di bawah kerak atas yang pada.
Baca Juga: Ada Berapa Fase Bulan? Pengertian, Jenis, dan Bentuknya
Gerakan tanpa henti ini menyebabkan tekanan pada kerak bumi yang mana ketika menjadi terlalu besar, menyebabkan retakan yang disebut patahan.
Saat lempeng tektonik bergerak, hal itu juga menyebabkan pergerakan pada patahan. Gempa bumi adalah pergerakan tiba-tiba kerak bumi pada garis patahan.
Namun, Frank Hoogerbeets tidak sepenuhnya mempercayai teori ini. Dia bahkan men-tweet teori ini sambil menjelaskan prediksinya tentang gempa bumi di Turki dan Suriah.***