Mengerti.id - Pada umumnya setiap interval 2000-3000 km pemilik kendaraan harus mengganti oli motornya.
Penggantian oli motor secara berkala bertujuan untuk menjaga performa mesin agar tetap berfungsi dengan baik tanpa adanya efek samping.
Jika ingin mengganti oli motor hendaknya tidak terbuai dengan penawaran produk baru maupun merek lain yang belum diketahui dengan pasti.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Oli yang Cocok untuk Motor Matic Usia 10 Tahun, Mesin Awet dan Tarikan Makin Enteng
Sebelum menggantinya, ada baiknya jika pengguna berkonsultasi dengan teknisi bengkel langganan untuk menentukan pelumas yang paling tepat.
Karena sering gonta ganti merek oli pada mesin sepeda motor akan memberikan dampak tertentu, berikut di antaranya:
1. Overheating pada mesin
Dampak sering gonta-ganti pelumas yakni akan menimbulkan overheating.
Hal tersebut terjadi karena kandungan pelumas baru yang tercampur dengan bahan pelumas lama yang tertinggal.
Baca Juga: Kekayaan Tri Yuli Setyowati, Profil Biodata Wakil Bupati Blora yang Diduga Sebar Uang: Agama, Umur
Reaksi dari bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan senyawa yang mempengaruhi kinerja mesin sehingga mesin mudah mengalami overheating.
2. Muncul endapan atau kerak pada mesin
Selain menimbulkan overheating, reaksi kimia dari tercampurnya pelumas baru dan pelumas lama akan muncul adanya endapan atau kerak di dalam mesin.
Viskositas pelumas yang berbeda-beda juga dapat menimbulkan oil sludge yaitu lumpur atau gumpalan oli yang terbentuk dalam rongga mesin.