Daftar hari yang dilarang puasa menurut Islam:
Menurut keterangan dalam kitab Al Iqna' yang ditulis Syekh Al-Khatib As-Syirbini juga berdasarkan Hadits riwayat Al Bukhari Muslim, ada lima hari yang umat Islam dilarang berpuasa.
Kelima hari dilarang untuk berpuasa yaitu dua hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, lalu pada hari-hari Tasyriq atau tiga hari setelah Hari Raya Qurban (Idul Adha), tepatnya di tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Selain terdapat aturan hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, juga terdapat hari yang makruh untuk melaksanakan puasa.
Seperti yang tertuang dalam kitab Fathul Qarib, karya Syekh Ibnu Qasim Al-Qazhi sebagaimana berikut dalilnya:
ويوم الشك هو يوم الثلاثين من شعبان إذا لم ير الهلال ليلتها مع الصحو، أو تحدث الناس برؤيته ولم يعلم عدل رآه، أو شهد برؤيته صبيانٌ أو عبيدٌ أو فسقةٌ
Artinya:
Hari syak (ragu) ialah tanggal 30 Syaban jika tidak terlihat hilal pada malam harinya padahal dalam keadaan terang atau beberapa orang bercerita telah melihat hilal, namun tidak diketahui orang adil yang melihatnya, atau orang yang bersaksi melihatnya ialah anak kecil, seorang budak atau orang fasi.
Dari keterangan kitab Fathul Qarib, diketahui hari yang makruh melaksanakan puasa yakni pada tanggal 30 bulan Syaban.
Perbedaan puasa Daud dan Idris:
Ada beberapa puasa Sunnah yang mengikuti kebiasaan para nabi, yaitu Nabi Daud AS, Nabi Idris AS, dan Nabi Muhammad SAW.
Jika puasa Nabi Idris AS yang dilakukan setiap hari sampai akhir hayat. Adapun puasa Nabi Daud AS yaitu dilakukan sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.
Sementara yang biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW yaitu puasa Senin-Kamis (hanya tiap hari Senin dan Kamis).
Demikian penjelasan lengkap puasa Nabi Idris AS dilengkapi tata cara pelaksanaannya hingga perbedaannya dengan puasa Daud.***