Nisfu Syaban Sudah Lewat, Apakah Masih Boleh Puasa?

photo author
- Rabu, 8 Maret 2023 | 10:51 WIB
Ilustrasi: apakah ulama memperbolehkan puasa setelah lewatnya Nisfu Syaban? (unsplash/@masjidpogungdalangan)
Ilustrasi: apakah ulama memperbolehkan puasa setelah lewatnya Nisfu Syaban? (unsplash/@masjidpogungdalangan)

Mengerti.id - Akhir dari bulan Syaban sudah di depan mata dan bulan Ramadhan telah menanti. Hal ini dibuktikan dengan telah berakhirnya Nisfu Syaban.

Nisfu Syaban sendiri adalah tanda pertengahan bulan, jatuh pada hari kelima belas bulan Syaban.

Lalu, apakah masih boleh puasa di akhir bulan Syaban ini? Berikut adalah penjelasannya menurut para ulama.

Baca Juga: Sejarah Peringatan Malam Nisfu Syaban, Apakah Lahir di Zaman Rasulullah SAW dan Sahabat?

Rasulullah SAW sendiri selalu memperbanyak amalan puasa di bulan Syaban. Mengingat banyaknya keutamaan dan peristiwa penting lainnya.

Salah satu waktu istimewa di bulan ini dinamakan dengan malam Nisfu Syaban, yang diyakini sebagai malam pengampunan.

Sehingga, sangat dianjurkan untuk terus beristighfar dan memperbanyak ibadah serta doa-doa kepada Allah SWT.

Terkait berpuasa di tanggal 16 Syaban hingga bulan ini berakhir, banyak ulama berbeda pendapat.

Baca Juga: Puasa Nisfu Syaban Wajib atau Sunnah? Simak Hukumnya!

Terdapat atu hadits yang melarang umat muslim untuk puasa setelah datangnya Nisfu Syaban.

Hal ini diperkuat dengan riwayat al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW juga melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadhan.

Syekh Wahbab al-Suhaili dalam Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskannya sebagai berikut:

قال الشافعية: يحرم صوم النصف الأخير من شعبان الذي منه يوم الشك، إلا لورد بأن اعتاد صوم الدهر أو صوم يوم وفطر يوم أو صوم يوم معين كالا ثنين فصادف ما بعد النصف أو نذر مستقر في ذمته أو قضاء لنفل أو فرض، أو كفارة، أو وصل صوم ما بعد النصف بما قبله ولو بيوم النص. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد

Ulama dalam mazhab Syafii berpendapat bahwa puasa setelah Nisfu Syaban termasuk ke dalam hari syak (ragu).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Devandra Abi Prasetyo

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X