Mengerti.id – Pernah merasakan rezeki seret padahal sudah bekerja keras bagai kuda setiap hari, bahkan sampai mengabaikan kesehatan dengan sering melewatkan jam makan dan sering begadang.
Tak sedikit orang yang mengeluh tenaganya habis terkuras untuk bekerja dari pagi, siang hingga larut malam, namun alih-alih tabungan menumpuk, justru uang habis tak bersisa.
Meskipun Allah SWT menjamin rezeki untuk setiap hamba-Nya selama dia hidup, namun ternyata ada 7 perkara yang menjadi penyebab utama seseorang kesulitan menjangkau rezeki yang turun dari langit.
Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh penceramah milenial Habib Husein Ja’far Al-Haddar, seperti ditukil dari tayangan video dakwahnya:
Baca Juga: Padang Mahsyar Itu Ada di Mana? Ternyata di Sini Tempatnya
“Seretnya rezeki bisa jadi karena kegagalan kita memahami rezeki,” demikian ungkap Habib Ja’far dalam ceramahnya tersebut, dikutip dari postingan akun Instagram @galeri_maha, Kamis, 13 Oktober 2022.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada beberapa hal yang dapat mempersulit seorang hamba memperoleh rezeki, seperti yang pernah diucapkan oleh Imam Muhammad bin Abdurrahman Al-Husyaibi.
Dalam penjelasannya, Imam Muhmmad bin Abdurrahman Al-Husyaibi mengungkapkan bahwa seretnya rezeki adalah dikarenakan tingkah laku dan perbuatan dari si manusia itu sendiri.
Ada pun ketujuh perkara yang menjadi penyebab mengapa seseorang kesulitan mendapatkan rezeki yang telah dijanjikan oleh Allah SWT adalah karena:
Pertama, kita mencaci rahmat yang diberikan oleh Allah SWT, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.
Lalu penyebab rezeki seret yang kedua adalah krena seseorang tersebut enggan untuk berbagi alias bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Terlalu banyak tidur menjadi perkara ketiga yang bikin rezeki itu seret. Di sini yang dimaksud terlalu banyak tidur adalah karena terlalu banyak bersantai dan tidak mau berusaha memperoleh rezeki itu.
Perbuatan maksiat juga, seperti diungkapkan oleh Habib Ja’far, dapat menjadi alasan yang membuat rezeki semakin sulit dijangkau oleh anak manusia.
