Mengerti.id – Sebentar lagi akan ada banyak ucapan Selamat Natal. Berbagai persiapannya pun telah disiapkan jauh-jauh hari dengan penuh suka cita.
Memberikan ucapan Selamat Natal bagi sebagian orang bisa lewat kartu di dalam parsel khas hari raya, berbagi kasih di sosial media atau sekedar menyapa sembari berjabat tangan seperti pada umumnya.
Mengucapkan Selamat Natal sudah menjadi suatu polemik di masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim. Memiliki banyak suku, budaya dan adat, akan semakin banyak pula perbedaan pendapat yang diyakini.
Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Selamat Hari Natal 25 Desember 2022
Masih kita temui beberapa muslim yang enggan mengucapkan ucapan hari raya kepada agama lain, dan tidak sedikit juga yang memilih ikut mengucapkan dengan asumsi bertoleransi.
Di kalangan ulama pun masih banyak perbedaan pendapat. Beberapa ada yang membolehkan karena toleransi beragama, namun banyak yang bersikukuh melarang ucapan hari raya kepada non muslim.
Ada beberapa penjelasan mengenai makna selamat dalam pandangan Islam. Diantaranya sebagai bentuk suka cita pada sebuah kesenangan yang memang dibolehkan oleh syari’at ataupun rasa syukur atas terlindungnya dari musibah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Rizal Ramli, Ekonom Senior dengan Julukan ‘Rajawali Ngepret’ yang Disukai Rakyat
Dan ini adalah poin terpenting selain dua yang sudah dijelaskan, ucapan selamat yang sesuai dalam anjuran agama Islam adalah bukan tentang hari raya (non Islam) yang akan memberikan makna baik bagi muslim itu sendiri.
Seperti ucapan salah seorang ulama terdahulu dalam kitabnya Ahkam Ahl al-Dzimmah juz 1 hal. 442, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah al-Hanbali, “Adapun ucapan selamat dengan simbol-simbol yang khusus dengan kekufuran maka adalah haram.“
Sebagian besar ulama ahlussunnah wal jamaah melarang ucapan hari raya kepada non muslim. Termasuk keempat mazhabnya dan semua berlandaskan kepada dalil-dalil.
Baca Juga: Weton Itu Bukan Mistis! Hari Kurniawan atau Om Hao: Itu Ilmu Titen
Sedangkan salah satu dari beberapa tokoh agama di Indonesia yang tidak mempermasalahkan seorang muslim untuk mengucapkan Selamat Natal, Said Aqil Siradj.
Ketua PBNU ini menjelaskan secara singkat tentang toleransinya terhadap kelahiran Isa Al-Masih bagi kaum Kristiani.