Mengerti.id - Dalam syair kitab Aqidatul Awam disebutkan sifat kedelapan yang wajib bagi Allah SWT adalah sifat iradah, yang artinya berkehendak.
Lawan dari iradah adalah karahah yang berarti keterpaksaan. Allah SWT wajib bersifat iradah, mustahil Allah karahah atau terpaksa.
Dalil terkait definisi iradah sebagai kehendak Allah tercantum dalam Al Quran surat Al Buruj, yang artinya Allah Maha berkehendak terhadap apa yang Ia inginkan.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Joint Venture? Arti, Tujuan, Dasar Hukum, Faktor Pendukung dan Contohnya
Dengan demikian iradah itu merupakan sifat yang menentukan terjadinya satu dengan adanya dua kemungkinan yang berlawanan.
Di dalam Surat Yunus ayat 99:
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا
“Dan jikalau Tuhanmu Menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya”
Baca Juga: Gaji Kylian Mbappe Per Bulan Fantastis: 2 Miliar Sehari dan Bonus Gaji 2,6 Triliun
Serta pada Surat An Nahl ayat 40:
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: Kun (Jadilah)! Maka jadilah ia”
Masih dalam kitab yang sama, sifat wajib Allah berjumlah 20 yang dikategorikan menjadi 4 yaitu sifat nafsiyah, sifat salbiyah, sifat ma'ani, sifat ma'nawiyah.
Iradat termasuk kategori sifat Ma'ani, yaitu sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah.